Dituding Lakukan Pembodohan Publik, Guru Chintya Candranaya Buka Suara
- Yourube Chintya Candranaya
VIVA – Agus Setiawan Jaya, guru dari pesilat wanita asal Lampung, Chintya Candranaya akhirnya buka suara terkait tudingan yang menyebut mereka melakukan pembodohan publik.
Agus dan Chintya sebelumnya sempat menjadi sorotan karena mengklaim memiliki kesaktian. Chintya dikatakan pernah bertarung melawan 40 orang, sedangkan Agus lebih mencengangkan lagi. Dia mengaku pernah melawan 200 orang sekaligus.
Namun, keduanya diduga memiliki kesaktian palsu. Sejumlah pihak menuding klaim sakti dan aksi-aksi mereka di media sosial hanya pembodohan publik dan hasil editan.
Pasalnya, Agus dan Chintya tak dapat membuktikan langsung ketika disatroni Gerakan #BeladiriBersatu ke markas mereka beberapa waktu lalu.
Agus akhirnya buka suara. Dia menegaskan tidak pernah melakukan pembodohan publik melalui aksi-aksinya dengan Chintya di media sosial.
(Baca Juga: Gempar, Borok Chintya Candranaya Dibongkar Editor Indonesia)
"Dibilang bersalah saya tidak apa-apa, tidak masalah. Saya anggap itu suatu kritik yang akan menjadi pelajaran buat saya lebih baik lagi. Saya sudah menghindar, saya sudah mengadu kepada Allah. Tolong jangan didesak terus," ucap Agus dalam akun youtube Chintya.
"Tapi kalau dikatakan semua yang kami lakukan pembodohan publik atau hal-hal yang tidak sebenarnya, jelas-jelas saya katakan tidak. Sebagai hamba Allah, kita harus berani mengatakan hal yang memang tidak kita kerjakan. Kami hanya sebagai orang yang terus mencari ilmu," sambungnya.
Agus sebelumnya juga telah mengatakan bahwa ia dan Chintya tidak pernah bermaksud untuk merendahkan MMA, seperti yang dituduhkan banyak orang. Dia mengatakan selalu mendukung penuh atlet-atlet MMA yang bertarung demi nama negara.
"Dari hati yang paling dalam, saya sangat menghargai para juara-juara kita. Yang pasti beliau-beliau berlatihnya sudah terprogram, keras hingga keringat bercampur darah," kata Agus.
(Baca Juga: Gempar, Borok Chintya Candranaya Dibongkar Editor Indonesia)
Agus pun meminta maaf karena klaimnya telah membuat gaduh. "Jadi kami minta dimaafkan jika kata-kata kami kurang sopan. Mungkin sangat menyinggung perasaan para sahabat atau beliau-beliau yang sudah menjadi juara," ucap Agus.
"Mungkin ada salah paham. Tapi, jujur dari hati yang paling dalam kami sangat menghargai. Kami minta dimaafkan bila tingkah kami mengusik teman-teman semua," sambungnya.