Problem Mental Bayangi Timnas Voli Putra Jelang AG 2018
- ANTARA FOTO/Zabur Karuru
VIVA – Sukses finis di posisi ketiga ajang Kejuaraan Asia Bola Voli Putra 2017 di Gresik Agustus lalu, tampaknya belum bisa jadi jaminan skuat Merah Putih akan mudah berjaya di Asian Games 2018. Sejumlah aspek wajib dibenahi jika hendak melanjutkan prestasi apik tersebut.
Kondisi inilah yang turut jadi perhatian pebola voli legendaris Indonesia, Loudry Maspaitela. Meski cukup mampu unjuk gigi di Kejuaraan Asia lalu, kiprah serupa seakan tak cukup mudah ditapaki kembali.
Berkaca dari prestasi dan pencapaian dari ajang SEA Games dan Kejuaraan Asia 2017, skuat besutan pelatih Samsul Jais seolah memiliki "PR" besar untuk bisa segera diatasi.
Di pentas SEA Games 2017, Agung Seganti cs hanya bisa merengkuh medali perak usai kalah dari Thailand. Sementara itu, posisi ketiga terbaik jadi capaian akhir timnas voli putra dalam Kejuaraan Asia di Gresik pada Juli-Agustus.
"Di Gresik, kualitas timnas kita dalam Kejuaraan Asia dengan performa apik saat itu, saya yakin anak-anak bahkan bisa juara. Tapi ketika tampil di SEA Games kok beda dari ekspektasi dan itu yang bikin saya bingung," ungkap Loudry Maspaitela kepada VIVA.
"Akhirnya saya berpikir sepertinya ada masalah mental, entah karena status tuan rumah? Jadi nanti Asian Games mereka melihat status tuan rumah ini sebagai beban atau justru penambah semangat, itu saja yang coba dibentuk," tuturnya.
Publik voli nasional tentunya berharap ada prestasi positif dari ajang tersebut. Terlebih lagi Indonesia pernah mencatatkan sejarah dengan sukses menembus babak semifinal pada 1962 silam, saat Asian Games juga digelar di Indonesia.
"Kalau masalah ranking, kita masih logis untuk di posisi 6, 7 atau 8 saat ini. Dan kalau mereka menampilkan performa persis seperti Kejuaraan Asia, posisi 6, 7 atau 8 sudah di tangan," kata Loudry. (art)