Soal Bahaya Doping, Wilayah Indonesia Timur Masih Awam
- VIVA.co.id/Riki Ilham Rafles
VIVA – Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) melakukan sosialisasi ke Kabupaten Flores Timur pada 5-6 Desember 2017 lalu. Bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), LADI ingin pemangku kepentingan olahraga di wilayah Indonesia Timur mengerti betapa bahayanya doping.
Pada kegiatan tersebut, muncul banyak pertanyaan mendasar tentang apa itu doping. Dan kesimpulannya, LADI menganggap mereka masih terlalu awam dengan zat yang paling dilarang dalam olahraga tersebut.
Dokter Junaidi selaku Direktur Analisis Sampe LADI menekankan betapa pentingnya para pelatih, pengurus cabang olahraga, dan KONI, untuk melakukan gerakan masif mengedukasi dan sosialisasi kepada masyarakan olahraga. Dan kegiatan di Kabupaten Flores Timur ini menjadi langkah awal dari LADI.
"Sangat disadari pemahaman terhadap doping masih sangat terbatas. Perlu upaya lebih masih agar masyarakat kita jauh lebih memahami apa itu doping," kata Junaidi.
Tak jarang ditemui karena kurangnya pemahaman akan doping, dalam pelaksanaan pengawasan usai pertandingan banyak yang menolak melakukan pengambilan sampel urine. Padahal jika mereka menolak, dalam aturan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) jelas tertera akan dianggap atlet tersebut positif menggunakan doping.
Sosialisasi yang dilakukan LADI takkan berhenti di sini. Beberapa daerah juga akan disasar, agar tak ada lagi ditemui kasus penggunaan doping di Indonesia. (ren)