INAPGOC Kerja Cepat Demi Serap Anggaran 2017
- Antara Foto
VIVA – Panitia Pelaksana Asian Para Games (INAPGOC) 2018 harus bekerja dengan cepat di akhir tahun ini. Sebab, dana sebesar Rp86 miliar yang baru dikucurkan oleh pemerintah pada 27 November 2017, harus diserap kurang dari tiga pekan.
Ketua INAPGOCÂ Raja Sapta Oktohari tak ingin terlalu memusingkan hal tersebut. Sebab, pihaknya sudah merancang sejak jauh hari akan disalurkan ke mana uang dari pemerintah tersebut.
"Sudah menyusun program-program sejak Agustus, jadi yang ditunggu anggarannya saja. Begitu ada, langsung masuk ke pos-pos yang sudah dianggarkan," kata Okto, kepada wartawan, Jumat, 17 November 2017.
Lantaran waktu yang mepet, Okto mengatakan pihaknya sulit untuk menggunakan mekanisme lelang dalam mengeluarkan dana tersebut. Syaratnya, pengeluaran untuk tiap pos tidak melebihi Rp200 juta.
Anggaran sebesar Rp86 miliar sementara dikeluarkan untuk menggelar berbagai pertemuan delegasi teknis, rapat koordinasi panitia, pembuatan materi iklan, dan pembuatan buku pedoman teknis Asian Para Games 2018.
Meski demikian, Okto tak lantas ngotot menyerap seluruh anggaran. Andai pada 15 Desember 2017 nanti dana tersebut tak habis, maka kelebihannya akan dikembalikan kepada negara.
"Kami tidak memaksa juga untuk menghabiskan anggaran. Karena mekanismenya ternyata berkata lain," imbuhnya.
Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto, berharap keadaan serba mepet ini tak memberi dampak negatif. Dan, dia yakin INAPGOC bisa bekerja dengan baik karena prosedur yang ada sudah baik.
"Masalah anggaran mudah-mudahan tidak jadi halangan. Cairnya memang 27 November, tetapi INAPGOC sudah sangat rapi proseduralnya, tinggal menyedot saja," tutur Gatot.
Pada hari ini, sebanyak tiga delegasi teknis dari cabang olahraga goal ball, menembak, dan tenis kursi roda datang ikut pertemuan di Hotel Sahid, Jakarta. Nantinya mereka akan melakukan pemantauan ke lokasi pertandingan akan digelar.
"Dalam kunjungan ke venue, para delegasi teknis akan bisa melihat bahwa masih banyak venue yang masih dalam proses renovasi dan sebagian belum ramah difabel. Itu yang jadi tantangan kami," kata Okto.
Dari kunjungan tersebut, pada delegasi teknis diharap bisa memberi masukan terkait dengan lokasi pertandingan. Selain itu mereka akan berdiskusi dengan INAPGOC untuk membahas masalah teknis pelaksanaan kompetisi dan memeriksa buku teknis.