Pemerintah Didesak Segera Perbaiki Kebijakan Olahraga RI

Ilustrasi kontingen atlet Indonesia di pentas internasional.
Sumber :
  • REUTERS/Kai Pfaffenbach

VIVA.co.id – Olahraga Indonesia menjadi sorotan usai gagal mencapai target di SEA Games 2017 Kuala Lumpur lalu. Cuma 38 medali emas yang bisa direbut dari target sebanyak 55.

Pemain Timnas Juga Sempat Jadi Korban Aksi Kampungan Suporter Malaysia

Mantan pebulutangkis andalan Indonesia, Hariyanto Arbi, juga ikut menyoroti masalah tersebut. Menurutnya, kebijakan olahraga di Indonesia mesti segera diperbaiki.

Bukan cuma sekadar meningkatkan kemampuan atlet, namun juga dari segi pendanaan, serta memikirkan kesejahteraan pelaku olahraga. Mulai dari ketika mereka masih aktif, hingga nantinya pensiun.

Bonus Peraih Medali SEA Games Cair Lebih Cepat

"Anggaran dari pemeritah rata-rata 0,1 persen, kalau dibandingkan dengan negara lain, kita kalah," tutur Hari, saat ditemui di Kuningan Jakarta, Jumat 13 Oktober 2017.

Untuk menyiasatinya, Hari menyarankan untuk menjalankan program 'Bapak Asuh', di mana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau pihak swasta jadi sponsor. Tetapi, tentu saja pemerintah juga mesti bisa memberi kelonggaran.

Piala AFF U-18 Rasa SEA Games 2017

"Swasta kan butuh timbal balik. Kita bisa saja kerjasama, misalnya mengurangi pajak mereka," imbuh pria yang pernah menyabet dua gelar juara All England tersebut.

Meskipun sudah gantung raket sejak 1997 silam, pemilik julukan Smash 100 Watt itu masih ingin aktif di dunia olahraga. Saat ini, Hari bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Dia menjadi salah satu kandidat calon anggota legislatif dari PSI. Dan rencananya, Hari akan difokuskan untuk membidangi kepemudaan dan olahraga. (ren)

Perenang Indonesia, Triady Fauzi Sidiq.

SEA Games 2019, Perenang Andalan Indonesia Hanya Dapat Perunggu

Padahal SEA Games 2017 dapat emas.

img_title
VIVA.co.id
5 Desember 2019