Target SEA Games Meleset, Satlak Prima dalam Bidikan
- SEA Games 2017
VIVA.co.id – Kontingen Indonesia di SEA Games 2017 Kuala Lumpur gagal memenuhi target medali emas. Hanya 38 emas yang mampu dibawa pulang ke Tanah Air dari target awal sebanyak 55.
Hasil ini menjadi yang terburuk sepanjang keikutsertaan Indonesia di ajang SEA Games sejak 1977 silam. Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) dianggap paling bertanggung jawab.
(Baca juga: Dalih Menpora Soal Melesetnya Target SEA Games 2017)
Satlak Prima bekerja sejak penyiapan program latihan hingga penetapan cabang olahraga (cabor) unggulan. Tapi, pada SEA Games 2017 ini, pekerjaan mereka dianggap berantakan.
"Bubarkan Satlak Prima, atau desak untuk membubarkan dirinya, atau semua yang ada di sana mundur dengan penuh kesadaran," tutur Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI), Lukman Edy, Kamis 31 Agustus 2017.
Ketua Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (APKORI), Djoko Pekik Irianto, mempertanyakan strategi program yang dijalankan Satlak Prima. Sejak awal sudah diketahui, banyak cabor unggulan Indonesia yang tak dipertandingkan.
(Baca juga: Indonesia Gagal di SEA Games 2017 Gara-gara Salah Strategi)
Tetapi, skala prioritas tidak dijalankan oleh lembaga pimpinan Achmad Sutjipto tersebut. Dan kini hasilnya baru dirasakan, prestasi Indonesia melorot tajam dibanding era sebelumnya.
"Harusnya Satlak Prima punya strategi alternatif mendorong cabor (cabang olahraga) potensi untuk menggantikan cabor unggulan kita yang hilang. Harus ada skala prioritas," tutur Djoko kepada VIVA.co.id, kemarin. (one)