Ingin Kembalikan Kejayaan, Pengurus PRSI DIY Harus Berbenah
- Daru Waskita
VIVA.co.id – Prestasi atlet cabang renang indah masih minim prestasi, meski menyumbang jumlah atlet yang besar di cabang akuatik di Provinsi DIY. Pada PON 2016 di Jawa Barat kontingan DIY di cabang renang hanya menggondol medali emas di cabang renang indah sedangkan dicabang lainnya terbilang melempem.
"Ini menjadi tatangan bagi kepengurusan baru Pengurus Renang Seluruh Indonesia (PRSI) DIY yang baru, untuk mengembalikan kejayaan olahraga akuatik seperti tahun 1977 hingga 1987," kata Eko Yuniriono, Kabid Binpres PRSI DIY, Sabtu 5 Agustus 2017.
Menurutnya kepengurusan yang baru harus bisa maping atlet, pelatih dan pendukung serta fasilitas lainnya. Eko menjelaskan, untuk meraih prestasi harus disiapkan nutrisi psikolog yang dulu tidak ada.
Untuk persiapan PON 2020 yang tersisa 2,5 tahun lagi, pemusatan latihan harus dilakukan jauh-jauh hari. Sebab jika persiapan hanya delapan bulan sangat mepet.
"Harusnya saat ini sudah dimulai persiapan atlet yang dibawa ke PON termasuk memilih pelatih yang berkualitas," ungkapnya.
Agung P. Saleh medali perunggu 1989 sekaligus Dosen UPN mengatakan reward kepada atlet yang berprestasi seharusnya diberikan oleh Pemerintah Daerah (Pemda). Bahkan jika ingin atlet berprestasi maka jaminan pekerjaan usai pensiun menjadi atlet harus juga dijamin Pemda.
"Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi atlet untuk terus berlatih dan berprestasi," kata Agung.
Terkait dengan kendala dana yang sering nenjadi persoalan ketika melakukan pemusatan pelatihan jangka panjang Agung mengatakan bisa dicarikan solusi dengan bapak angkat dari perusahaan atau organisasi bahkan pengusaha di Yogyakarta.
"Jangan sampai ingin berprestasi namun tak ada dukungan dana. Ini kan masalah klasik dari tahun ke tahun," jelasnya.