OJAO 2017, Upaya Memicu Perkembangan Golf Indonesia

Konferensi pers Olympic Jabar Amateur Open 2017
Sumber :
  • VIVA.co.id/Riki Ilham Rafles

VIVA.co.id – Perkembangan golf di Indonesia dianggap dalam tingkat mengkhawatirkan. Minimnya turnamen yang ada, terlebih lagi untuk para pegolf pemula masih belum menjamur.

Golf Indonesian Masters 2024 Sukses Digelar, Kebutuhan Mineral Atlet Terpenuhi

Padahal, jumlah klub golf di Tanah Air bisa mencapai ratusan. Dengan begitu, tidak perlu lagi meragukan jumlah peserta andai ingin menggelar turnamen.

Terkait dengan kekhawatiran tersebut, Pengurus Provinsi Persatuan Golf Indonesia (Pengprov PGI) Jawa Barat berinisiatif menggelar turnamen. Bekerja sama dengan Olympic Golf Club, mereka meneruskan Olympic Jabar Amateur Open (OJAO) 2017.

Tren Baru Traveler, Menghadirkan Lapangan Golf Dunia di Rumah

Rencananya, OJAO edisi ketiga ini akan berlangsung pada 25-27 Juli 2017 di Emeralda Golf Club, Tapos, Cimanggis, Jawa Barat. Tak tanggung-tanggung, mereka akan mengundang sejumlah pegolf dari negara Asia Tenggara.

"OJAO kali ini beda dengan edisi sebelumnya karena akan mengundang atlet dari luar negeri. Event ini merupakan kekhawatiran dari kami dengan turnamen-turnamen amatir yang ada belakangan," kata Ketua Panitia Pelaksana OJAO 2017, Freddy Gondowibowo.

216 Peserta Ikuti Turnamen Golf Piala FKPPI

Ketua Umum Pengprov PGI Jabar, HM. Sirodzudin menegaskan, ajang ini sebagai bentuk komitmen mereka menunjukkan konsistensi membantu perkembangan golf di Indonesia. Dia pun berterima kasih kepada semua pihak yang mau ikut membantu terselenggaranya OJAO 2017.

"Kami berkomitmen secara konsisten bersinergi dengan Olympic Golf Club. Kami sangat membutuhkan semua kalangan dari pecinta dan atlet golf demi kesuksesan ke depannya," tutur Sirodz.

Gandeng Daerah Lain

OJAO 2017 nanti tidak hanya akan bertambah gengsinya karena adanya pegolf dari luar negeri. Karena, panpel sudah memastikan akan menggandeng daerah-daerah lain untuk ikut mengirimkan masing-masing 2 atlet putri, dan 2 atlet putra yang dimiliki.

Dengan begitu, nantinya pegolf yang bisa dikategorikan masuk dalam kasta kedua bisa menambah jam bermain. Mereka pun nantinya bisa merasakan bagaimana tekanan ketika bertanding melawan pegolf dari luar negeri.

Apa yang dilakukan oleh Pengprov PGI Jabar ini layak mendapatkan apresiasi. Dalam kondisi serba terbatas, mereka mau bersusah payah menggelar turnamen, dan juga mengakali agar para pegolf yang ingin ikut turnamen tidak perlu membayar mahal.

Untuk pendaftaran peserta, panpel OJAO 2017 hanya memungut bayaran Rp900 ribu. Dan itu sudah termasuk dengan biaya makan peserta dua kali dalam satu hari.

Selain itu, dengan berlangsungnya OJAO 2017, pegolf nasional yang akan berlaga di SEA Games Malaysia pada Agustus 2017 mendatang bisa sekaligus mengasah kemampuan.

"Ini sekaligus ajang uji coba. Karena menurut informasi atlet kita yang akan berlaga di SEA Games tidak pernah mendapat kesempatan try out," kata Freddy.

Bukan tanpa alasan Freddy mengutarakan hal tersebut. Karena PB PGI hingga saat ini belum juga menentukan siapa atlet yang akan mewakili Indonesia di ajang dua tahunan tersebut.

"Sampai sekarang belum ada pemberitahuan. Tapi sebagai atlet saya siap mau kapan saja dipanggil untuk ke SEA Games," ungkap Rifani Adelia Sihotang, pegolf Indonesia yang sukses menyabet medali di SEA Games 2015 lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya