Atlet Penyandang Disabilitas Jabar Diperlakukan Tak Adil
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA.co.id – Sejumlah atlet Provinsi Jawa Barat yang tampil Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV 2016 diduga menjadi korban pemotongan bonus mencapai 25 persen. Tindakan tersebut tentu saja merugikan para atlet penyandang disabilitas yang sudah berprestasi.
Ketua Kelompok Penyelamat National Paralympic Commite Indonesia (NPCI) Jawa Barat, Yudi Yusfar mengungkapkan, pemotongan dilakukan oleh pengurus secara masif bahkan sejak tahap persiapan dari Januari 2016 mulai dari uang intensif.
"Yang dapat medali, 25 persen. Itu nanti dibagi dua untuk Provinsi (NPCI) dan Cabang. Justru tidak jelas untuk apa, kemudian mekanisme juga dalam aturan tidak ada secara tertulis, kan NPCI ini organisasi formal," ungkap Yudi dalam konferensi pers di Setiabudi Kota Bandung Jawa Barat.
Sejak pencairan bonus secara serentak pada Rabu 8 Februari 2017, pemotongan dengan cara memaksa secara personal terjadi. "Bonus dipotong, siasat mereka, ketika pemotongan alasannya berubah. Bahkan mengorbankan unit lain untuk mengambilnya," ujarnya.
Menurutnya, pemotongan tersebut dijalankan tanpa dasar regulasi yang jelas. Bahkan, menurutnya, surat rekomendasi dari NPCI pusat pun, tidak diterbitkan.
"Kami belum temukan, apakah surat edaran dari bendahara pusat, kami cek tidak ada. Kami pertanyakan kenapa? dan kalaupun harus dipotong, kenapa pakai cara begitu (pemaksaan), tidak musyawarah," katanya.
Untuk menindak hal tersebut, pihaknya akan melaporkan pemotongan tersebut kepada Pengurus Besar Peparnas XV 2016.Sejauh ini, mereka mengklaim sudah mengumpulkan data untuk memperkuat dugaan adanya pemotongan bonus.