Kinerja Wasit Jadi Perhatian Utama Evaluasi PON 2016
VIVA.co.id – Selesainya gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016/XIX Jawa Barat menghasilkan sejumlah poin evaluasi. Yang paling diutamakan, soal kepemimpinan wasit pertandingan.
PON 2016 telah berlangsung pada tanggal 17-29 September 2016 dengan mempertandingkan 44 cabang olahraga (dengan 754 nomer pertandingan dan memperebutkan 2.472 medali) dan 12 cabang olahraga eksibisi di 16 kabupaten dan kota se Jawa Barat (dengan total 68 venue pertandingan) dengan diikuti oleh 9.300 atlet, 4.355 ofisial, 2.649 wasit, 195 dewan hakim, 1.224 liaison officer, 2.556 panitia pelaksana dan 2.452 petugas lapangan.
Dalam laporannya sebelum acara penutupan PON, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan selaku Ketua Umum PB PON XIX tahun 2016 menyebutkan, bahwa telah tercatat adanya pemecahan 89 rekor PON, 33 rekor nasional, 1 rekor Sea Games, 26 rekor Asian Games, dan 5 rekor dunia.
Evaluasi menyeluruh tetap dilakukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Dari beberapa poin yang dikeluarkan pada hari Selasa, 11 Oktober 2016, kepemimpinan wasit yang jadi sorotan utama.
Menurut laporan tersebut, secara umum kualitas kinerja wasit yang ditugaskan untuk memimpin jalanya seluruh pertandingan sudah sesuai dengan kompetensi, komitmen dan obyektivitas yang telah dilakukan.
"Namun demikian, realita menunjukkan adanya keluhan sebagian kontingen, bahwa sebagian wasit yang bertugas (baik wasit Indonesia maupun yang didatngkan dari beberapa negara tertentu) cenderung agak berpihak pada tuan rumah ketika saat bertanding," tulis laporan tersebut.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Kemenpora sedang menugaskan suatu tim khusus untuk memastikan tentang validitas keluhan tersebut, supaya hal serupa tidak terulang kembali.
Dan sebaliknya juga, jika keluhan tersebut tidak terbukti secara signifikan, kredibilitas perwasitan dalam penyelenggaraan PON dapat dipulihkan kembali.
"Selain itu, Kemenpora berkomitmen untuk mendorong seluruh pengurus induk organisasi olahraga untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi wasit-wasitnya dengan standar internasional," tulis pernyataan yang disampaikan oleh Juru Bicara Kemenpora, Gatot Dewa Broto.
Keputusan-keputusan wasit yang kontroversial dinilai menjadi salah satu pemicu munculnya beberapa kericuhan saat sedang pertandingan. PB PON menyatakan sudah berusaha semaksimal mungkin menjaga keamanan.
“Terjadinya sejumlah insiden tersebut sesungguhnya dapat diminimalisasi seandainya ada peran serta pihak pengurus induk cabang olahraga secara optimal untuk turut mengantisipasi dan meredakan potensi terjadinya insiden,” nilai hasil evaluasi tersebut.
“Ke depannya, merapikan kembali tata kelola pengamanan dan ketertiban pertandingan.”
(ren)