Jawaban Gubernur Jabar Soal Isu Korupsi PON 2016
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA.co.id – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menegaskan, penggunaan anggaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat sebesar Rp2,3 triliun bisa dipertanggun jawabkan dengan transparan.
Seusai pelaksanaan PON 2016, isu tak sedap mulai muncul setelah Pusat Analisa Anggaran yang dipimpin Uchok Sky Khadafi menduga ada kerugian negara Rp6,6 miliar terkait penyelenggaraan PON.
Gubernur yang akrab disapa Aher itu memastikan, tidak ada sedikit pun nominal uang negara itu digunakan untuk kepentingan pribadi.
"Insya Allah bisa (tidak masalah), apalagi saya ditanya sama DPR, saya jawab 'enggak ada keraguan sedikit pun untuk saya sendiri'. Tidak seujung rambut pun untuk urusan administrasi, terkait diri saya," tegas Aher di Gedung Sate jalan Diponegoro Kota Bandung Jawa Barat, Senin 3 Oktober 2016.
Tidak hanya dirinya, Aher yakin para jajarannya yang terlibat dalam hajatan olahraga empat tahunan itu menjalankan kewenangannya dengan sangat transparan.
Bahkan, dia tak segan menindak tegas jika ada temuan penyalahgunaan wewenang. "Mudah-mudahan di bawah juga seperti itu. 'Kacida teuing, teke ku urang' (kebangetan, nanti saya jitak)," ujarnya.
Aher mengatakan, dalam pertangggungjawaban ke Pemerintah Pusat pihaknya dipastikan tidak akan kecolongan karena prosedur penyusunan dan transparansi dilaksanakan sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
"Ini uang Negara, maka pelaporannya standar neraca keuangan Negara. Detailnya sama, administrasinya sama," tegasnya.