PON 2016 Bisa Sebabkan Prestasi Olahraga Nasional Turun
- ANTARA FOTO
VIVA.co.id – Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat sebentar lagi rampung. Tuan rumah dapat dipastikan menjadi juara umum, karena hingga hari ini mereka sudah mengumpulkan 200 medali emas.
Dari 756 nomor dari berbagai cabang olahraga sebagian besar sukses mereka kuasai. Berada di urutan kedua Jawa Timur dengan raihan 123 medali emas, dan DKI Jakarta 121 .medali emas.
Namun, persaingan akan menurun drastis jika melihat posisi ke-4, karena Jawa Tengah hanya mengoleksi 26 medali emas. Hal itu membuat PON 2016 kali ini dianggap tak memberi dampak positif bagi olahraga nasional.
Ajang olahraga empat tahunan kali ini bahkan dinilai akan membuat prestasi Indonesia di kancah internasional justru menurun dari sebelumnya. Penyebabnya ialah nomor-nomor yang dipertandingkan tidak sesuai dengan yang ada di level internasional.
Contoh nyata terjadi di cabang olahraga biliar di mana nomor 9 ball putri yang dihapus, padahal nomor itu menjadi andalan Indonesia di SEA Games. Selain itu, ada atlet-atlet papan atas di cabang olahraga gulat, M. Iqbal asal Kalimantan Timur yang justru dikalahkan dengan cara tidak baik.
"Saya rasa semua sudah tahu, penyelenggaraan PON kali ini mengalami penurunan dan mencederai proses pembinaan prestasi daerah. Kalau seperti itu, jangan heran jika nanti prestasi Indonesia di internasional pun bisa kalah," ujar Ketua Kontingen Sumatera Selatan, Ahmad Taqwa, Rabu, 28 September 2016.
Menanggapi berbagai kontroversi yang muncul. Ketua Kontingen DKI, Djamhuron P Wibowo menganjurkan agar di PON XX/2020 Papua, pemilihan nomor cabang olahraga yang akan dipertandingkan berdasarkan level internasional.
"Kita menyarankan nanti, standar Olimpiade saja yang dipakai, kemudian kepentingan-kepentingan yang berhubungan dengan event lainnya. Nanti olahraga kita akan mengarah ke sana," katanya.