Tali Parasut Putus, Atlet Jateng Mendarat Darurat
VIVA.co.id – Sebuah insiden kembali terjadi di arena cabang olahraga terjun payung PON XIX/2016 Jawa Barat, di Bandara Nusawiru Kabupaten Pangandaran, Senin 26 September 2016 siang tadi. Insiden tersebut menimpa Petrus, atlet asal Jawa Tengah dengan nomor helm 21A. Saat dirinya melakukan penerjunan pada nomor ketepatan mendarat pria di babak semifinal, satu tali parasutnya terputus.
Petrus menjelaskan, tali parasutnya putus saat pertama kali parasut dibuka. Meski terjatuh saat mendarat, namun Petrus mengaku kondisinya baik sebab dia masih bisa mengendalikan perasut.
"Begitu sudah mengembang tali perasut tiba-tiba putus. Untungnya Saya dapat mengendalikan perasut dan mendarat dengan aman dan masih di lokasi venue," jelasnya.
Ketua bidang perlombaan terjun payung Dadan Dani Dipoera mengatakan, karena insiden tersebut Petrus kembali melakukan penerjunan ulang (rejump).
Sebelumnya Selasa 20 September 2016, sebuah insiden juga menimpa penerjun kontingen Yogyakarta, Endang Trilibrata Elma Rahmawati. Dia pingsan saat mendarat usai melakukan penerjunan.
Korban pingsan karena mengalami dehidrasi dan heat cramp sehingga dia evakuasi ke medical center. Dia diketahui sedang melakukan penerjunan dalam kelas ketepatan mendarat.
Menurut rekan-rekan satu tim, korban diduga kepanasan saat di dalam pesawat dan sehingga kondisinya drop. Begitu mendarat korban langsung dievakuasi oleh tim medis ke tempat yang lebih aman dan mendapat pertolongan. Selang beberapa menit korban siuman setelah diberikan oksigen.
Insiden lain terjadi pada penerjun bernama Siswo, kontingen asal Jawa Tengah. Payung utamanya gagal mengembang dan mendarat dengan selamat setelah menggunakan payung cadangan.
Payung utama yang dilepas ditemukan di darat di sekitar Green Canyon Cijulang Kabupaten Pangandaran oleh Tim SAR Gab yang terdiri dari TNI AU,TNI AL, Basarnas dan Balawista.