Antisipasi Ricuh, Laga Gulat di PON Dapat Arahan TNI
- VIVA.co.id/Riki Ilham Rafles
VIVA.co.id – Pertandingan gulat di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat menjadi sorotan. Sebab, terjadi kericuhan yang menyebabkan pertandingan dihentikan sementara sekitar 40 menit, kemarin.
Kericuhan terjadi lantaran protes keras yang dilakukan oleh tim dari Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Mereka menuding wasit memberi penilaian yang lebih menguntungkan tuan rumah.
Tak ingin kejadian seperti itu terulang, pada Minggu, 25 September 2016, sebelum pertandingan pertama digelar di GOR Saparua, Bandung, perwakilan tim ofisial setiap daerah diberi pengarahan oleh Koordinator Bidang Keamanan POB dari TNI dan Technical Delegate (TD).
"Pengarahan karena biar tidak ada lagi lempar-lempar, protes saja sesuai dengan aturan," ujar Mayor Kusumo Hargono, selaku Koordinator Bidang Keamanan PON 2016.
Dalam pengarahan tersebut, setiap kontingen diminta untuk menaati aturan yang ada. Mereka diminta untuk menjaga keadaan agar tetap kondusif di arena pertandingan dan tidak memancing emosi penonton yang hadir.
"Saya bilang, aparat keamanan tidak akan segan-segan. Jika ada yang mengganggu, kami angkut. Ada pasalnya. Beruntung kami kasih tahu sekarang, karena kami ciptakan kekeluargaan," tutur Wilbertus Sihotang selaku TD cabang olahraga gulat PON 2016.
Diakui Wilbertus, semua perwakilan kontingen setuju untuk bersikap sportif. Karena, ajang PON kali ini juga bertujuan untuk menjaring atlet yang akan disiapkan menuju Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
"Saya hanya minta tolong, ini kan cabang Olimpiade, jadi kita harus bikin contoh ke masyarakat. Apalagi kita nanti tuan rumah Asian Games," katanya. (ase)