Kata PB PON soal Kontroversi Cabang Olahraga Sepatu Roda
- VIVA.co.id/Riki Ilham Rafles
VIVA.co.id – Masalah kembali muncul di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016, Jawa Barat. Kali ini, penerapan penggunaan alat penghitung waktu manual di cabang olahraga sepatu roda menimbulkan kontroversi.
Beberapa tim, mengeluhkan kebijakan panitia pelaksana pertandingan yang menyediakan alat penghitung waktu manual pada pertandingan sepatu roda. Salah satu tim yang menyayangkan kebijakan tersebut adalah kontingen DKI Jakarta.
Menurut mereka, sudah seharusnya panitia pelaksana pertandingan menyediakan alat penghitung waktu digital. Sebab, akurasinya lebih baik ketimbang manual.
Terkait masalah ini, Wakil Ketua Kompartemen III PB PON, Rudi Ganda Kusumah, angkat bicara. Penggunaan alat penghitung waktu manual, disebutnya, sudah sesuai dengan ketentuan yang sudah disepakati.
"Klarifikasi terkait sepatu roda sebenarnya sudah jelas dari kami (PB PON). Soal ada keberatan dan sebagainya ada mekanisme. Pertanyaannya mekanisme tersebut ditempuh atau tidak?" tegasnya kepada wartawan saat ditemui di Hotel Trans Luxury, Bandung.
Cabor sepatu roda PON 2016 dilangsungkan di GOR Saparua, Bandung sejak Kamis 22 September 2016. Pada pertandingan kemarin, DKI dan Jabar berbagi medali emas di nomor Individual Time Trial (ITT).