Kata PB PON soal Kontroversi Cabang Olahraga Sepatu Roda

Logo PON XIX Jawa Barat 2016
Sumber :
  • VIVA.co.id/Riki Ilham Rafles

VIVA.co.id – Masalah kembali muncul di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016, Jawa Barat. Kali ini, penerapan penggunaan alat penghitung waktu manual di cabang olahraga sepatu roda menimbulkan kontroversi.

Kehadiran Heru Budi di Jalan Sehat KONI DKI Bisa Dongkrak Motivasi Atlet Jelang PON Aceh-Sumut

Beberapa tim, mengeluhkan kebijakan panitia pelaksana pertandingan yang menyediakan alat penghitung waktu manual pada pertandingan sepatu roda. Salah satu tim yang menyayangkan kebijakan tersebut adalah kontingen DKI Jakarta.

Menurut mereka, sudah seharusnya panitia pelaksana pertandingan menyediakan alat penghitung waktu digital. Sebab, akurasinya lebih baik ketimbang manual.

Harapan Sasana Wushu Rajawali Sakti di Tahun 2023

Terkait masalah ini, Wakil Ketua Kompartemen III PB PON, Rudi Ganda Kusumah, angkat bicara. Penggunaan alat penghitung waktu manual, disebutnya, sudah sesuai dengan ketentuan yang sudah disepakati.

"Klarifikasi terkait sepatu roda sebenarnya sudah jelas dari kami (PB PON). Soal ada keberatan dan sebagainya ada mekanisme. Pertanyaannya mekanisme tersebut ditempuh atau tidak?" tegasnya kepada wartawan saat ditemui di Hotel Trans Luxury, Bandung.

Jadi Juara Umum Kejurnas Kickboxing, Bekal Positif Kontingen DKI Jakarta Menuju PON 2024

Cabor sepatu roda PON 2016 dilangsungkan di GOR Saparua, Bandung sejak Kamis 22 September 2016. Pada pertandingan kemarin, DKI dan Jabar berbagi medali emas di nomor Individual Time Trial (ITT).

Pembalap gokart Abyan Aqila Kurniawan

Pembalap Gokart Abyan Aqila Terima Predikat Atlet Berprestasi dari DPRD DKI Jakarta

Abyan Aqila Kurniawan, pembalap gokart berusia 10 tahun, menerima Predikat Atlet Berprestasi dari DPRD DKI yang diberikan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.

img_title
VIVA.co.id
24 Juni 2024