Sumber :
- http://www.boredpanda.com
VIVA.co.id
- Meski perkampungan atlet Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, belum rampung sepenuhnya, namun sejumlah fasilitas telah tersedia. Termasuk mesin penyedia kondom.
Seperti dilansir laman Inggris, Dailymail, Rabu 3 Agustus 2016, pemerintah Brasil telah mendistribusikan mesin penyedia berisi total 450 ribu kondom di kamp atlet. Kamp atlet pun bak banjir kondom.
Jumlah ini tiga kali lebih banyak dari Olimpiade 2012 di London. Jika dirata-rata dengan jumlah atlet (10.500), maka setiap satu atlet bisa mendapatkan 42 kondom.
Salah satu alasan mengapa jumlah kondom di Olimpiade Rio lebih banyak karena ada kondom khusus wanita yang berjumlah 100 ribu. Sisanya, 350 ribu kondom untuk pria.
Bukan hanya kondom, pemerintah Brasil juga menyiapkan 175 ribu pelumas. Fasilitas kondom di kampung atlet sudah menjadi tradisi sejak Olimpiade Seoul 1988.
Fasilitas ini disambut baik perenang asal Australia, Melanie Schlanger. Menurutnya, sejumlah atlet diduga tetap akan melakukan hubungan seksual selama perhelatan Olimpiade.
"Saya hanya bisa mengatakan, ada alasan yang sangat bagus kenapa ada banyak kondom gratis di kampung atlet," kata atlet wanita berusia 29 tahun itu. (one)
![Fehaid Al-Deehani jadi atlet tanpa negara pertama peraih emas Olimpiade]()
![img_title]()
Salah satu alasan mengapa jumlah kondom di Olimpiade Rio lebih banyak karena ada kondom khusus wanita yang berjumlah 100 ribu. Sisanya, 350 ribu kondom untuk pria.
Bukan hanya kondom, pemerintah Brasil juga menyiapkan 175 ribu pelumas. Fasilitas kondom di kampung atlet sudah menjadi tradisi sejak Olimpiade Seoul 1988.
Fasilitas ini disambut baik perenang asal Australia, Melanie Schlanger. Menurutnya, sejumlah atlet diduga tetap akan melakukan hubungan seksual selama perhelatan Olimpiade.
"Saya hanya bisa mengatakan, ada alasan yang sangat bagus kenapa ada banyak kondom gratis di kampung atlet," kata atlet wanita berusia 29 tahun itu. (one)
Baca Juga :
Al-Deehani, Atlet Tanpa Negara Pertama Raih Emas Olimpiade
Dia jadi atlet independen karena negaranya dihukum IOC.
VIVA.co.id
11 Agustus 2016
Baca Juga :
