Diberi Penerbangan Murahan, Tim Atletik Inggris Meradang

Atlet lompat jauh Inggris, Katarina Johnson-Thompson
Sumber :
  • Reuters/John Sibley
VIVA.co.id
- Tim Atletik Inggris mendapatkan fasilitas penerbangan murah saat berangkat ke Olimpiade 2016, Rio de Janeiro, Brasil. Hal tersebut membuat Federasi Atletik Inggris, UKA, marah.


Direktur Performa UKA, Neil Black, merasa terhina dengan kebijakan Komite Olimpiade Inggris (BOA) yang memberikan tiket paling murah kepada atletnya. Black menilai, tak sepantasnya atlet-atlet yang membela Inggris diberikan fasilitas kelas bawah.


Apalagi, masih disebutkan olehnya, Inggris punya potensi besar mendulang banyak medali di cabang olahraga atletik.


"Secara logika, ini merupakan penghinaan yang membuat kami marah. Pergi dengan kelas ekonomi dengan turnamen yang ketat. Tapi, kami harus menggunakannya," keluh Black seperti dilansir
Daily Mail
.


Al-Deehani, Atlet Tanpa Negara Pertama Raih Emas Olimpiade
Black mengaku tak heran dengan kebijakan BOA yang memberikan fasilitas kelas bawah kepada para atletnya. "Sudah saya prediksi, jadi bukan sebuah kejutan," kata Black.
Tak Raih Medali, Dewi akan Kejar Peringkat Terbaiknya

Dengan menggunakan tiket termurah, para atlet atletik Inggris juga harus menempuh perjalanan yang lebih panjang. Mereka harus berada di pesawat selama 11 jam.
Hendra Setiawan Ungkap Rencana Masa Depan Kariernya


Sebagai catatan, para atlet atletik Inggris harus berangkat dari bandara Heathrow ke Brasil pada Sabtu 6 Agustus 2016. Padahal, cabang olahraga atletik sudah dipertandingkan pada 10 Juni 2016.


Alhasil, UKA mengganti tiket lima atlet yang berpotensi mendulang emas. Christine Ohuruogu, Katarina Johnson-Thompson, Adam Gemili, Dina Asher-Smith, dan Martyn Rooney, akhirnya diberikan tiket kelas bisnis oleh UKA.


Tak cuma atlet dari cabang olahraga atletik. BOA juga memberikan tiket penerbangan murah kepada tim rugby pria dan wanita, serta tim dayung. Akhirnya, mereka juga mengganti tiket penerbangan ke kelas bisnis


Sementara itu, salah satu juru bicara BOA, menyatakan pihaknya sama sekali tak bisa menyediakan tiket kelas bisnis kepada seluruh atlet. Penggunaan tiket kelas bisnis, disebutnya, menjadi wewenang penuh dari setiap federasi cabang olahraga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya