Timnas Dayung 'Pede' Bersaing dengan Negara Kuat Eropa
Senin, 1 Agustus 2016 - 10:32 WIB
Sumber :
- CdM Olimpiade 2016
VIVA.co.id
- Timnas Dayung Indonesia memang tidak jadi unggulan di ajang Olimpiade 2016. Dua andalan Merah Putih di cabang olahraga (cabor) ini, La Memo dan Dewi Yuliawati, memang belum bisa disejajarkan dengan para atlet dari negara-negara kuat seperti Jerman, Inggris, atau Amerika Serikat. Namun, cabor dayung siap untuk memberikan kejutan di Rio de Janeiro, Brasil, nanti.
Optimisme cabor dayung Indonesia bisa memberikan kejutan di Olimpiade, ditegaskan langsung oleh pelatih asal Belanda, Boudewijn van Opstal. Berbekal latihan keras selama 10 hari di Amsterdam, Van Opstal yakin kedua anak asuhnya bisa bersaing dengan negara-negara kuat di cabang ini.
Seperti yang diketahui, Memo dan Dewi lebih dulu terbang ke Amsterdam untuk melakukan finalisasi latihan sejak 19 Juli 2016 lalu. Van Opstal menargetkan anak asuhnya bisa melebihi pencapaian di kualifikasi Olimpiade, dan kejuaraan Oceania Regatta di Korea Selatan, April lalu.
“Persiapan kami bagus. Kami melakukan training camp di Amsterdam 10 hari kemarin dan saat ini sudah berada di Rio de Janeiro. Kami sangat senang berada di sini dan bertemu dengan atlet-atlet dari negara lain,” ujar Van Opstal dikutip rilis resmi Chief de Mission Olimpiade 2016.
Van Opstal tahu betul jika olahraga dayung memang tidak terlalu populer di kawasan Asia. Menurutnya, dayung adalah olahraga orang-orang Eropa, dan oleh karenanya, dalam beberapa edisi Olimpiade, negara-negara Eropa kerap mendominasi perolehan medali.
"Dayung boleh dibilang olahraga orang Eropa dan sangat jarang orang Asia yang mampu menyamai tingkat para pedayung Eropa meski kita melihat peningkatan yang pesat (dari Memo dan Dewi)," ucap Van Opstal.
"Saya kira mereka akan bisa bersaing dengan kompetitor dari Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. Dan saya juga berharap mereka bisa memberikan perlawanan kepada pedayung Eropa. Kami akan berusaha mengalahkan mereka,” katanya.
Pertandingan dayung di ajang Olimpiade akan dihelat mulai 6 hingga 13 Agustus 2016 mendatang. (one)
![Fehaid Al-Deehani jadi atlet tanpa negara pertama peraih emas Olimpiade]()
![img_title]()
Baca Juga :
Tiga Lifter Gagal, Indonesia Terjun Bebas
“Persiapan kami bagus. Kami melakukan training camp di Amsterdam 10 hari kemarin dan saat ini sudah berada di Rio de Janeiro. Kami sangat senang berada di sini dan bertemu dengan atlet-atlet dari negara lain,” ujar Van Opstal dikutip rilis resmi Chief de Mission Olimpiade 2016.
Van Opstal tahu betul jika olahraga dayung memang tidak terlalu populer di kawasan Asia. Menurutnya, dayung adalah olahraga orang-orang Eropa, dan oleh karenanya, dalam beberapa edisi Olimpiade, negara-negara Eropa kerap mendominasi perolehan medali.
"Dayung boleh dibilang olahraga orang Eropa dan sangat jarang orang Asia yang mampu menyamai tingkat para pedayung Eropa meski kita melihat peningkatan yang pesat (dari Memo dan Dewi)," ucap Van Opstal.
"Saya kira mereka akan bisa bersaing dengan kompetitor dari Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. Dan saya juga berharap mereka bisa memberikan perlawanan kepada pedayung Eropa. Kami akan berusaha mengalahkan mereka,” katanya.
Pertandingan dayung di ajang Olimpiade akan dihelat mulai 6 hingga 13 Agustus 2016 mendatang. (one)
Baca Juga :
Al-Deehani, Atlet Tanpa Negara Pertama Raih Emas Olimpiade
Dia jadi atlet independen karena negaranya dihukum IOC.
VIVA.co.id
11 Agustus 2016
Baca Juga :
