Kemenpora Diminta Evaluasi Kinerja atas Hasil Audit BPK
VIVA.co.id – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menjadi salah satu lembaga negara yang sedang mendapat sorotan tajam. Hal itu berkaitan dengan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.
Sesuai hasil audit, BPK memberi penilaian "disclaimer" terhadap laporan keuangan Kemenpora pada 2015. Dan sayangnya, respons yang ditunjukkan oleh lembaga pimpinan Imam Nahrawi tersebut membuat beberapa pihak kecewa.
Dalam siaran pers Kemenpora, mereka menyalahkan program menteri sebelumnya, yang bermasalah terkait proyek Pusat Pelatihan, Pendidikan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang. Hal itu membuat Ketua Komisi X DPR RI, Teuku Riefky Harsya kecewa.
Menurut dia, Kemenpora tak perlu bersikap seperti itu. Karena hanya menimbulkan kesan kepanikan dan sembrono dalam menutupi rasa malu mendapat penilaian yang buruk dari BPK.
"Kami mendesak menpora untuk konstruktif dalam menyikapi hasil audit ini, dan
segera lakukan pembenahan internal dalam pengelolaan keuangan negara, khususnya dalam 'Proses Pengadaan Barang/Jasa serta Mekanisme Pembayaran' yang sesuai standar sistem akuntansi dan peraturan perundang-undangan," ujar Riefky dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id.
Bukan tanpa alasan Riefky mendesak Kemenpora untuk berbenah secepat mungkin. Sebab, dalam waktu dekat Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
Dan dalam proses persiapan, kinerja transparan mesti dilakukan. Agar kelak, kesempatan menjadi tuan rumah ajang yang bergengsi tidak menyisakan masalah bagi pemerintah.