Ini Kunci Surabaya Samator Rengkuh Gelar Juara Proliga
- VIVA.co.id/Anang Fajar Irawan
VIVA.co.id – Setelah kehilangan gelar musim lalu, tim Surabaya Samator akhirnya bisa kembali menjuarai Pro Liga 2016 berkat kemenangan tiga set atas Jakarta BNI Taplus, di laga final yang dihelat di Istora Senayan, Jakarta.
Samator sukses meredam perlawanan BNI Taplus tiga set langsung dengan skor 25-18, 25-22, dan 25-22. Hasil ini pun disyukuri oleh sang pelatih, Ibarsyah Djanu Tjahyono. Dia mengaku tak menyangka bisa menjadi juara.
"Syukur alhamdulillah Samator bisa jadi juara musim ini. Saya sebenarnya tidak menyangka, meskipun sebagai pelatih saya berkeinginan membawa Samator juara," ujarnya di sesi jumpa pers.
Soal resep yang digunakan untuk menjadi juara Pro Liga, pelatih yang dinobatkan menjadi pelatih terbaik Pro Liga ini tak ragu untuk membeberkannya. Baginya, ada tiga kunci utama yang diterapkan ke pemain.
"Kunci pertama, meredam servis lawan, kedua meredam serangan lawan. Semua pemain berhasil menerapkan di lapangan. Belajar dari kesalahan di Jogja. Kami sebusa mungkin ingin servis awal, dan bisa membuat permainan panjang saat lawan melakukan servis," tuturnya.
"Resep ketiga adalah mental. Ini kerap dianggap remeh. Tapi, akan sia-sia jika seorang pemain memiliki teknik bagus, tapi mental lemah, tidak ada artinya. Begitu pun sebaliknya," terus Ibarsyah.
Lebih jauh, dia juga mengomentari soal terpilihnya salah satu anak asuhnya, Rivan Nurmulki yang terpilih sebagai Most Valuable Player Pro Liga 2016.
"Dia sangat layak, meskipun dia tadi bisik-bisik di belakang saya, dia merasa masih banyak pemain yang lebih bagus. Tapi saya harap dia tidak merasa minder, justru menjadi motivasi," ujarnya
Surabaya Samator dikenal sebagai tim dengan tradisi pemasok pemain untuk timnas voli. Untuk menjaga tradisi tersebut, Ibarsyah mengatakan kalau Samator sangat memperhatikan bakat-bakat muda yang bisa dibina menjadi pevoli profesional.
"Samator memiliki pembinaan usia muda yang disiapkan untuk generasi berikut. Kamu tidak mau baru membina pemain ketika pemain senior pensiun. Kami terus beregenerasi. Regenerasi adalah tradisi," ungkapnya.
LAPORAN ANANG IRAWAN FAJAR