Gunung di Indonesia Jadi Nama Anak Pembalap Sepeda Prancis
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA.co.id – Pembalap sepeda kelas dunia asal Prancis, Peter Pouly, sepertinya telah menyatu dengan Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. Ia bahkan menamai anak laki-lakinya dengan gunung tersebut, Ijen Pouly.
Nama Pouly memang tidak asing bagi warga Banyuwangi dan pecinta balap sepeda. Sejak mengikuti event International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI), pembalap dari Singha Infinite Cycling Team ini dikenal sebagai Raja Ijen.
Berkat kemampuan gemilangnya pula merayapi tanjakan level terberat di Paltuding, Ijen, Pouly mampu menjadi juara bertahan ITdBI dengan kemenangan tiga kali berturut-turut, tahun 2014, 2015, dan ITdBI tahun ini, yang digelar sejak Rabu hingga Sabtu, 11-14 Mei 2016.
Saking menyatunya dengan Ijen, Pouly memberikan nama anak keduanya dengan nama 'Ijen', Ijen Pouly. Nama itu diberikannya setelah dia meraih juara ITdBI kedua kalinya pada 2015. Mendekati momen menggembirakan itu anak keduanya lahir.
Bagi Pouly, rute balapan Ijen seperti jalanan di rumahnya sendiri. Karena itu ia tak kesulitan merayapi dua titik tanjakan di lintasan menuju puncak Ijen, tanjakan kategori dua di Jambu, dan tanjakan kategori terberat (HC) di Paltuding.
Di dua titik ini dia meninggalkan jauh peleton dan sampai pertama di garis finis. Ia sudah memahami betul strategi yang harus diterapkannya saat mendaki medan tanjakan itu. "(Balapan) hari ini seperti mengulang satu dan dua tahun sebelumnya," kata Pouly usai etape terakhir ITdBI 2016.
Dia mengaku akan pensiun sebagai atlet balap sepeda setelah tiga kali berturut-turut menguasai Tour de Ijen. Tapi dia tidak sepenuhnya berhenti. Ia hanya akan menggarasikan sepedanya sendiri. Ia tetap akan bergelut di dunia mengayuh pedal, tapi dalam peran berbeda.
"Saya tidak akan berkompetisi lagi di sini (Tour de Banyuwangi Ijen) untuk meraih juara keempat kali. Saya akan pensiun. Tapi saya tetap akan datang ke sini dengan posisi sebagai manajer," tandas Pouly.
Dia juga mengaku memiliki ikatan tersendiri dengan Ijen. Bukan hanya dirinya seorang, tapi juga keluarganya. "Saya akan selalu merindukan Gunung Ijen. Saya akan tetap mengunjungi Ijen bersama keluarga," kata King of Mountain itu.