Indonesia Targetkan Rebut 2 Medali Emas di Olimpiade 2016
Kamis, 3 Desember 2015 - 10:44 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA.co.id
- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Djoko Pekik Irianto, berharap kontingen Indonesia yang berangkat ke Olimpiade Rio de Janeiro 2016 mendatang bisa meraih 2 medali emas.
Hal tersebut diungkapkan Djoko saat melakukan Rapat Koordinasi Progress Kualifikasi dan Persiapan Olimpiade di Gedung PP ITKON, Jakarta, bersama Satlak Prima, KOI dan beberapa pihak terkait lainnya.
Baca Juga :
Tiga Lifter Gagal, Indonesia Terjun Bebas
"Kita punya harapan meloloskan lebih banyak atlet di Olimpiade Brasil, sekitar 25 atlet, mengingat di Olimpiade London pada 2012, kita hanya meloloskan 22 atlet. Ini menjadi tugas kita bersama untuk memformulasikan kerja bersama. Meraih 2 medali emas di Olimpiade, dan ini bukan sesuatu yang mudah," kata Djoko.
Menanggapi keinginan Djoko, Kasatlak Prima, Achmad Sutjipto, tidak berkeberatan. Pasalnya, saat ini ada cabang olahraga yang bisa diandalkan untuk mencapai target tersebut.
"Untuk medali emas, kita harapkan pada bulutangkis dan angkat besi," timpal Soetjipto.
"Untuk medali emas, kita harapkan pada bulutangkis dan angkat besi," timpal Soetjipto.
Sementara itu, Chef de Mission kontingen Indonesia, Raja Sapta Oktohari, menyatakan segera membentuk sebuah tim yang berisikan 12 orang. Tim tersebut nantinya akan bekerja guna mengembalikan tradisi medali emas di Olimpiade.
"Saya memang membentuk Tim 12. Sebenarnya, ini pakem dari CdM sebelumnya dengan membuat tim jangan lebih dari 12 orang," ungkap pria yang akrab disapa Okto tersebut.
Sebagai Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir, berharap kondisi atlet ketika di Brasil nanti mendapat perhatian penuh dari CdM. Dia memperkirakan, ketika Olimpiade berlangsung, di Brasil sedang dalam musim dingin.
"Saya baru menyadari saat Olimpiade nanti di Brasil masuk musim dingin. Ini perlu diperhatikan soal perlengkapan atletnya, karena beda kondisi beda perlengkapan yang dibutuhkan," harap Erick. (one)
Baca Juga :
Al-Deehani, Atlet Tanpa Negara Pertama Raih Emas Olimpiade
Dia jadi atlet independen karena negaranya dihukum IOC.
VIVA.co.id
11 Agustus 2016
Baca Juga :