Indonesia Tambah Medali Emas di Ajang SEASA
Senin, 23 November 2015 - 16:47 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id -
Indonesia kembali mendulang medali emas pada ajang menambah Kejuaraan Menembak ASEAN (SEASA Championship) 2015 yang dihelat di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta pada Senin 23 November 2015. Medali emas tersebut disumbangkan oleh Chescha Asmi Kartika pada nomor 10m Pistol Air Women Junior.
Pada laga final siang tadi, Chescha sukses menyisihkan tujuh penembak lainnya. Dia mengumpulkan poin 187,3 atau unggul 0,4 poin dari penembak asal Malaysia, Nur Zunaira Zakaria, yang berada di peringkat 2.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Pada laga final siang tadi, Chescha sukses menyisihkan tujuh penembak lainnya. Dia mengumpulkan poin 187,3 atau unggul 0,4 poin dari penembak asal Malaysia, Nur Zunaira Zakaria, yang berada di peringkat 2.
Kemenangan wanita berusia 15 tahun tersebut sebenarnya tidak disangka-sangka. Sebab, sejak awal kualifikasi, dia mengaku sempat merasa tertekan karena kesulitan mendapatkan gambar bidik.
"Persaingan tadi ketat juga. Saya juga tidak menyangka bisa menang, karena dari babak kualifikasi sempat drop karena sulit dapat gambar bidikan. Tapi, beruntung di final akhirnya bisa juga," kata Chescha kepada wartawan.
Hasil medali emas ini membuat perjuangan Chescha memilih mundur sementara dari bangku sekolah selama 3 bulan menjadi tidak sia-sia. Dia mengaku senang akhirnya bisa mempersembahkan medali emas untuk Indonesia dari ajang internasional.
Selain medali emas, Indonesia sebagai tuan rumah juga berhasil menambah raihan medali perunggu melalui Maharani Ardi yang turun di kelas 50m Rifle Pistol Positions Women.
Dengan tambahan medali dari Chescha dan Maharani, sementara ini Indonesia telah mengoleksi 10 emas, 11 perak, dan 8 perunggu berada di posisi 2 klasemen medali sementara. Posisi puncak masih dipegang oleh Vietnam yang mengumpulkan 13 emas, 12 perak, dan 6 perunggu. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kemenangan wanita berusia 15 tahun tersebut sebenarnya tidak disangka-sangka. Sebab, sejak awal kualifikasi, dia mengaku sempat merasa tertekan karena kesulitan mendapatkan gambar bidik.
