Sumber :
- ANTARA/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id
- Panitia Besar (PB) PON XIX/2016 akhirnya memutuskan memindahkan venue utama dari Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) ke Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
Keputusan itu disampaikan oleh Wakil Ketua PB PON XIX/2016, Deddy Mizwar setelah pihaknya menggelar rapat koordinasi PB PON XIX dan Peparnas XV/2016 Jabar, Jumat 28 Agustus 2015.
Keputusan itu disampaikan oleh Wakil Ketua PB PON XIX/2016, Deddy Mizwar setelah pihaknya menggelar rapat koordinasi PB PON XIX dan Peparnas XV/2016 Jabar, Jumat 28 Agustus 2015.
"Persoalan ini (lokasi opening dan closing ceremony PON XIX/2016) kita bahas dalam rapat pimpinan PB PON karena harus ditentukan sejak jauh hari. Hasilnya kita putuskan tempatnya di Stadion Si Jalak Harupat," papar Deddy.
Sosok yang dulu dikenal berkat seni perannya di sejumlah film layar lebar itu, memastikan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kesiapan Stadion Si Jalak Harupat.
"Jalak Harupat menurut hemat kami sudah cukup layak dan tinggal dibenahi serta dilengkapi saja sehingga lebih baik dari segi fasilitas yang ada didalamnya," ungkap Deddy.
Meski begitu belum dapat dipastikan apakah keputusan ini merupakan final atau hanya bersifat sementara. Sebab pemerintah daerah dalam hal ini Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung berencana untuk melakukan perbaikan hingga GBLA benar-benar layak jadi tempat dipentaskannya event-event berskala internasional.
Stadion GBLA awalnya diproyeksikan bakal jadi tempat pembukaan dan penutupan pesta olahraga empat tahunan tersebut. Selain itu, GBLA pun dijadwalkan jadi venue untuk menggelar sejumlah cabang olahraga seperti atletik dan sepak bola serta jadi kandang bagi klub kebanggaan warga Jabar, Persib Bandung.
Sayang karena kerusakan dalam struktur bangunan, serta adanya dugaan penyelewengan anggaran pembangunannya akibat banyak material bangunan yang digunakan tak sesuai dengan spesifikasi yang tertuang dalam dokumen pembangunan. PB akhirnya harus menghapus Stadion GBLA dari daftar venue yang akan digunakan.
Apalagi Bareskrim Mabes Polri, beberapa waktu lalu melalui Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso merekomendasikan agar stadion berkapasitas sekitar 38 ribu tempat duduk itu tidak digunakan untuk berbagai event yang mengundang massa dalam jumlah sangat banyak karena kerusakan di sejumlah titik bangunan.
Selain kehilangan hak sebagai salah satu tempat penyelenggaraan PON XIX/2016, Stadion GBLA, juga terancam batal digunakan sebagai salah satu venue pertandingan di Asian Games 2018. Hal itu disampaikan Deputi Kemenpora Bidang Harmonisasi dan Kemitraan, Gatot Dewabrata di Bandung, beberapa waktu lalu.
Dewa mengatakan, pada dasarnya pihaknya masih menunggu langkah-langkah yang akan diambil pemerintah daerah, dalam hal ini Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung dalam menyikapi rekomendasi Polri yang meminta segera melakukan perbaikan terhadap kontruksi bangunan Stadion GBLA.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Persoalan ini (lokasi opening dan closing ceremony PON XIX/2016) kita bahas dalam rapat pimpinan PB PON karena harus ditentukan sejak jauh hari. Hasilnya kita putuskan tempatnya di Stadion Si Jalak Harupat," papar Deddy.