Jepang Pangkas Biaya Pembangunan Stadion Olimpiade
Jumat, 28 Agustus 2015 - 16:45 WIB
Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Jepang telah setuju memangkas biaya hingga 42 persen, untuk konstruksi stadion nasional baru, yang akan digunakan sebagai pusat acara Olimpiade 2020. Ini demi memenuhi batas waktu yang ditetapkan Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Dilansir dari Reuters, Jumat, 28 Agustus 2015, anggaran untuk pembangunan arena ditetapkan menjadi 155 miliar yen atau hampir Rp18.000 triliun Jumlah ini turun dari sebelumnya 265,1 miliar yen pada Juli lalu, yang memicu kecaman dari publik Jepang.
Dilansir dari Reuters, Jumat, 28 Agustus 2015, anggaran untuk pembangunan arena ditetapkan menjadi 155 miliar yen atau hampir Rp18.000 triliun Jumlah ini turun dari sebelumnya 265,1 miliar yen pada Juli lalu, yang memicu kecaman dari publik Jepang.
"Kami secara prinsip telah membatasi fungsi fasilitas untuk kepentingan kompetisi, dengan konsep yang memprioritaskan atlet, dan tetap menjaga tingkat kenyamanan fasilitas sebagai stadion utama untuk Olimpiade dan Paralimpiade," kata PM Jepang, Shinzo Abe.
Pada rencana hasil revisi, jumlah kursi di stadion akan diturunkan sebanyak 4.000 unit, menjadi hanya 68.000 tempat duduk. Dengan opsi dapat ditingkatkan sebanyak 12.000 kursi jika Jepang ingin menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Penyejuk ruangan (AC) juga tidak akan dipasang, dan ini menjadi pengurangan biaya cukup besar. Proses seleksi untuk desain stadion dan kontraktornya, akan dimulai pada September mendatang, lalu diumumkan pada akhir 2015.
Pembangunan stadion dijadwalkan selesai pada April 2020, kurang dari tiga bulan sebelum digelarnya Olimpiade. Namun, pengerjaan proyek akan diminta selesai lebih cepat, demi memenuhi tenggat waktu dari IOC, Januari 2020.
Jepang akan menjadi tuan rumah Olimpiade untuk kedua kalinya pada 2020, dengan yang pertama di Tokyo pada 1964. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kami secara prinsip telah membatasi fungsi fasilitas untuk kepentingan kompetisi, dengan konsep yang memprioritaskan atlet, dan tetap menjaga tingkat kenyamanan fasilitas sebagai stadion utama untuk Olimpiade dan Paralimpiade," kata PM Jepang, Shinzo Abe.