Harga Kuda Pacu di Aceh Capai Rp250 Juta
Kamis, 1 Mei 2014 - 18:49 WIB
Sumber :
VIVAnews
- Pacuan kuda menjadi salah satu olah raga terkenal di Aceh, khususnya di Aceh Tengah, Provinsi Aceh. Di kabupaten yang terkenal dengan kopi ini, pacuan kuda menjadi salah satu olah raga paling diminati oleh muda-mudinya.
Kuda-kuda yang digunakan untuk ajang pacuan kuda juga bukan kuda-kuda biasa. Sebagian kuda juga didatangkan dari luar daerah dengan harga yang cukup tinggi. Harga kuda pacu berkisar Rp100 juta hingga Rp250 juta dengan umur kuda rata-rata 2 hingga 2,5 tahun.
“Untuk kuda pacu, harganya tergantung pada kecepatan, ketangkasan, dan cantiknya kuda itu. Biasanya kuda yang larinya cepat dan sering menjadi juara, harganya bisa mencapai Rp200-250 juta,” ujar salah seorang pemilik kuda pacu di Takengon, Aceh Tengah, Aceh, Yoga, kepada
VIVAnews
, Selasa lalu.
Selain harganya yang cukup tinggi, biaya perawatan kuda pacu juga terbilang cukup mahal. Dalam sebulan, kuda pacu menghabiskan biaya sebesar Rp5 juta untuk perawatannya. “Perawatannya banyak, mulai dari makannya sampai diberi suntikan berbagai macam vitamin, dua hari sekali,” katanya.
Yoga yang baru saja membeli kuda pacu baru dari Padang, Sumatera Barat seharga Rp150 juta ini mengaku memiliki kesenangan tersendiri punya kuda pacu. Meski usianya baru 18 tahun, ia telah diwariskan kecintaannya kepada kuda oleh kakeknya yang juga mengoleksi kuda.
Kuda-kudanya tidak ia gunakan sendiri dalam setiap ajang perlombaan. Katanya, kuda-kuda tersebut nantinya digunakan oleh joki khusus untuk mengikuti berbagai ajang lomba pacuan kuda di daerah yang dikenal dengan sebutan Gayo tersebut.
Baca Juga :
Tambah 3 Emas, Indonesia Kembali Salip Malaysia
Pacuan kuda menjadi olahraga khas daerah dingin itu yang digelar hampir setiap bulannya. “Perlombaannya tidak tentu. Kadang sebulan sekali, kadang juga bisa dua atau tiga bulan sekali. Hadiahnya beragam, ada yang Rp7 juta hingga Rp10 juta,” kata Yoga. (art)
Lihat artikel menarik lainnya
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pacuan kuda menjadi olahraga khas daerah dingin itu yang digelar hampir setiap bulannya. “Perlombaannya tidak tentu. Kadang sebulan sekali, kadang juga bisa dua atau tiga bulan sekali. Hadiahnya beragam, ada yang Rp7 juta hingga Rp10 juta,” kata Yoga. (art)