PB Akuatik Indonesia Siap Maksimalkan Potensi Atlet Diaspora demi Prestasi Internasional
- VIVA/Luzman Rifqi Karami
Jakarta, VIVA — Ketua Umum Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PB Akuatik Indonesia), Anindya Bakrie, menyatakan kesiapannya untuk menggali potensi atlet diaspora demi meningkatkan prestasi akuatik di kancah internasional. Upaya ini dilakukan tanpa mengabaikan pemberdayaan atlet dalam negeri.
Menurut Anindya, PB Akuatik Indonesia akan tetap mengutamakan pembinaan atlet lokal sambil membuka peluang untuk merekrut talenta diaspora yang memiliki kualitas unggul. Bahkan, Anindya tidak menutup kemungkinan untuk mempertimbangkan opsi naturalisasi jika memang diperlukan dan menguntungkan bagi perkembangan prestasi olahraga akuatik di Indonesia.
“Kami juga tidak akan menutup kemungkinan untuk terus mencari bahkan melihat apakah kami masih menimbang naturalisasi itu pantas kami tekuni atau tidak. Sekali lagi, ini tidak menafikan pemberdayaan atlet di daerah,” ujar Anindya Bakrie dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu, 15 Maret 2025.
Bonus Demografi dan Geografi: Kekuatan Besar Indonesia
Indonesia memiliki keunggulan besar berupa bonus demografi dengan jumlah penduduk mencapai sekitar 281,5 juta jiwa. Selain itu, sebagai negara kepulauan, Indonesia juga memiliki bonus geografi berupa garis pantai sepanjang 99.093 kilometer. Kondisi ini memberikan potensi besar untuk mencetak atlet-atlet akuatik berprestasi, baik dari daerah maupun melalui pembinaan intensif.
Anindya menegaskan bahwa dengan sumber daya manusia yang melimpah, Indonesia memiliki peluang besar untuk menciptakan atlet unggul secara mandiri. Namun, dalam upaya mencetak prestasi dalam waktu singkat, eksplorasi berbagai opsi, termasuk naturalisasi dan pemanfaatan atlet diaspora, tetap menjadi pertimbangan strategis.
“Kami bisa membuat sendiri, kami punya sekitar 281,5 juta orang. Tapi untuk membuat momentum dalam waktu singkat, kami mesti mencari segala macam opsi,” jelas Anindya.
Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan Indonesia bersinar di turnamen internasional akan menarik lebih banyak dukungan dan sumber daya untuk pengembangan olahraga akuatik. Oleh karena itu, langkah cepat dan terukur sangat dibutuhkan untuk mencapai target-target besar dalam waktu dekat.
Dukungan Pemerintah untuk Prestasi Akuatik
Secara terpisah, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, menyatakan dukungan penuh terhadap upaya PB Akuatik Indonesia dalam menjaring potensi atlet dari berbagai daerah maupun diaspora. Dito memastikan pemerintah siap memberikan fasilitas dan dukungan pembinaan agar prestasi akuatik Indonesia semakin meningkat di level dunia.
Target utama dalam waktu dekat adalah tampil maksimal di Youth Olympic 2026, sebelum melangkah ke babak Kualifikasi Olimpiade Los Angeles 2028. Langkah ini membutuhkan pembinaan atlet secara optimal, baik dari dalam negeri maupun diaspora.
Saat ini, Indonesia telah memiliki dua atlet diaspora yang siap memperkuat tim akuatik nasional, yaitu Felix Victor Iberle dan Masniari Wolf. Kehadiran mereka diharapkan mampu menjadi inspirasi dan contoh bagi talenta-talenta lain yang masih tersebar di berbagai belahan dunia.
Dengan strategi menyatukan potensi lokal dan diaspora, PB Akuatik Indonesia optimistis dapat mengibarkan bendera Merah Putih di panggung internasional dan membawa kebanggaan bagi bangsa.