Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Dapat Dana Olympic Solidarity
- NOC Indonesia
Jakarta, VIVA – Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) mendistribusikan dana Olympic Solidarity dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) kepada para atlet yang mentas di Olimpiade Paris 2024.
Olympic Solidarity ini merupakan kompensasi kepada setiap NOC atas kontribusinya terhadap Kesuksesan Olimpiade 2024. Kemudian disalurkan lagi kepada setiap atlet Indonesia yang berpartisipasi dalam Olimpiade Paris 2024.
Olympic Solidarity merupakan program pengembangan global dari IOC. Tujuannya untuk mendukung NOC di semua negara anggota.
Setiap atlet menerima dana sebesar 2.500 dolar Amerika Serikat atau setara dengan RP39 juta.
“Dana Olympic Solidarity ini merupakan wujud apresiasi dari IOC kepada para atlet di seluruh dunia, termasuk di Indonesia yang telah berjuang maksimal untuk mencapai tahap tertinggi dalam olahraga, yaitu tampil di Olimpiade," kata Raja Sapta Oktohari, Ketua NOC Indonesia, dikutip dari keterangan pers, Senin 16 Desember 2024.
"Kami berharap dana ini dapat memberikan manfaat dan memotivasi para atlet untuk terus memberikan prestasi terbaik buat Indonesia di masa mendatang,” imbuhnya.
Selain mendistribusikan dana Olympic Solidarity, NOC Indonesia juga memberikan Insigne de Participante (Participant Pin) dan Certificat de Participation (Certificate of Participation) dari IOC kepada 29 atlet dari 12 cabang olahraga yang berlaga pada Olimpiade Paris 2024.
Khusus sertifikat, tidak hanya kepada atlet, tetapi juga kepada pelatih, tim ofisial, dan seluruh pendukung atas kerja keras dan komitemennya untuk menyukseskan penyelenggaraan Paris 2024 sekaligus menyebarkan nilai-nilai Olympism dan bersama-sama membangun dunia melalui olahraga.
“Sertifikat ini merupakan bentuk penghargaan atas kerja keras dan dedikasi semua pihak yang mendukung kesuksesan Tim Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Keberhasilan ini adalah hasil dari kolaborasi tim yang solid, mulai dari atlet hingga para pendukung di balik layar, seperti pelatih, tim dokter termasuk Chef de Mission,” tutur Okto.