Pesan dari Peparnas 2024: Jangan Malu Punya Anak Disabilitas, Mereka Bisa Berprestasi!

Ketua NPC Indonesia Senny Marbun
Sumber :
  • PB Peparnas/Amiriyandi

Solo, VIVA – Ketua Umum National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Marbun, menegaskan sudah bukan zamannya memandang sebelah mata anak berkebutuhan khusus (ABK). Dengan bimbingan yang tepat, mereka mampu meraih prestasi gemilang, salah satunya di bidang olahraga. Para orang tua didorong aktif mengarahkan anak disabilitas mereka sesuai minat dan bakat.  

LBH APIK Sebut Langkah Cepat Usut Kasus Agus Buntung Komitmen Serius Polri Tangani Kekerasan Seksual

Hal itu disampaikannya dalam jumpa pers di Media Center Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 di The Royal Surakarta Heritage, Selasa 8 Oktober 2024.  

Senny melihat sebagian masyarakat Indonesia masih memandang marginal anak-anak disabilitas. Bahkan, tak sedikit orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus memilih menyembunyikan buah hatinya lantaran malu.

Kesaksian Teman Korban Agus yang Jemput dari Homestay: Korban Trauma Berat dan Hampir Lompat dari Motor

"Masih banyak di masyarakat, punya anak berkebutuhan khusus diumpet-umpetin, disembunyi-sembunyiin,” tutur Senny Marbun dilansir dari PB Peparnas.

Menurut Senny, mestinya orang tua dan masyarakat memberikan dukungan agar anak-anak disabilitas dapat berprestasi sesuai minat dan bakatnya, salah satunya olahraga.

Terungkap, Semua Korban Agus Buntung Ternyata Punya Background Masalah Psikologis yang Sama

Konferensi pers Peparnas 2024

Photo :
  • VIVA/Luzman Rifqi Karami

“Ayo para orang tua, keluarkan anak-anakmu. Mereka bisa berprestasi dengan kemampuannya sendiri,” ujarnya.

Di sisi lain, Senny menyebut media massa memiliki peran besar dalam mengubah paradigma masyarakat soal penyandang disabilitas. Oleh karena itu, dia mengapresiasi kehadiran Media Center Peparnas 2024 di Solo yang menurutnya sangat representatif untuk menyampaikan kabar tentang prestasi para atlet berkebutuhan khusus ini.

“Sekarang banyak atlet difabel muda yang berprestasi. Jadi media berperan penting untuk mengabarkannya,” ungkap Senny.

Di ajang Peparnas XVII kali ini, sejumlah atlet disabilitas muda sukses menunjukkan tajinya.

Contohnya, atlet para atletik berusia 15 tahun asal Jawa Tengah, Maria Magdalene Vitasari, berhasil memenangi medali emas nomor lari 100 meter T37-38 putri. Maria menjadi yang terbaik dengan mencatatkan waktu 15,72 detik di ajang ini.

Sebagai informasi, T37-38 merupakan klasifikasi untuk atlet penderita cerebral palsy dengan gejala ringan sampai sedang.

Di cabang anggar kursi roda, atlet 17 tahun asal Jawa Barat, Alika Shalshabilah Lamasano, ikut bersinar. Alika menyumbangkan medali emas bagi kontingennya di nomor epee individu putri kategori B.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, mengatakan Peparnas menjadi ajang ideal untuk mencari bibit-bibit unggul baru di olahraga disabilitas.

Menurut dia, PEPARNAS tak sekadar tempat bertanding, tapi juga panggung besar untuk menunjukkan semangat dan kemampuan kalangan disabilitas.

"Ini wujud nyata bahwa olahraga adalah milik semua orang, tanpa terkecuali," ujar Dito dalam sambutannya saat pembukaan PEPARNAS XVII, Minggu 6 0ktober 2024 malam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya