Kisah Penyandang Collins Syndrome Jadi Volunteer Peparnas 2024
- VIVA/Luzman Rifqi Karami
Solo, VIVA – Waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB. Tri Septianto terlihat tetap semangat menjadi salah satu volunteer di GOR FKOR UNS Manahan, Solo.
Tri terlihat membantu para atlet boccia yang akan bertanding di Peparnas 2024. Meski dirinya juga ternyata penyandang disabilitas.
"Saya penyandang Collins Syndrome. Saya tidak dioperasi karena takut kalau dioperasi nanti terkena saraf otak, jadi ga berani," kata Tri saat ditemui VIVA di GOR FKOR UNS, Selasa 8 Oktober 2024.
Treacher Collins Syndrome adalah kelainan genetik langka yang memengaruhi perkembangan tulang dan jaringan wajah, menyebabkan deformitas wajah seperti rahang kecil dan gangguan pendengaran.
Tri yang sehari-hari bekerja sebagai juru parkir, tak mempermasalahkan kekurangannya tersebut. Dia pun bersemangat menjadi salah satu volunteer di Peparnas 2024.
"Saat rekrutmen ada tes berupa pencatatan, fisik, lalu ditanya bisanya apa. Saya membantu atlet dari sini ke sana, dari sana ke sini," jelas Tri.
Sebagai warga Solo, Tri merasa berkewajiban membantu penyelenggaraan Peparnas 2024. Dia senang membantu rekannya sesama penyandang disabilitas.
"Rasanya bangga bisa melihat rekan-rekan atlet, meski disabiltas tapi bisa menunjukkan prestasi. Jadi, ga perlu malu, ga perlu takut menunjukkan kita itu bisa," tegasnya.