Tim Arung Jeram Putri Sumut Sukses Persembahkan Dua Medali Emas di PON 2024

Tim arung jeram putri sukses menyabet dua medali emas di PON 2024.(istimewa/VIVA)
Sumber :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Medan, VIVA – Tim Atlet Arung Jeram Putri Sumatera Utara (Sumut) sukses mempersembahkan dua medali emas sekaligus di cabang olahraga (Cabor) di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024, Aceh-Sumut.

Tim Arung Jeram Putri Sumut berhasil mendulang dua medali emas dari nomor Down River Race R6 dan R4, hasil luar biasa dan menjadi catatan sejarah bagi olahraga sungai ini.

Kapten tim arung jeram putri Sumut, Kirana Aliyyu Jingga mengaku bangga dan bersyukur atas meraih medali emas dipersembahkan itu, untuk Sumut ini.

"Rasanya sangat terharu dan masih enggak nyangka saya dan teman-teman bisa meraih medali emas," ucap Kirana, Rabu 18 September 2024.

Jingga menceritakan kesan-kesan dalam partisipasinya pada cabang olahraga yang baru pertama kali diperlombakan di PON kali ini.

Gadis kelahiran 31 Maret 2005 tersebut menyebutkan, prestasi ini juga menjadi catatan emas bagi dirinya pribadi, setelah sekitar empat tahun menggeluti olahraga sungai ini.

Jingga sebagai pemimpin timnya, yang diperkuat Mozza Ariffa Pianka, Giana Sonya, Trioni Narvatilova, Ira Kusuma Ningtiyas dan Nurul Haniyah Liza di kelas R6 serta Mozza Ariffa Pianka, Ira Kusuma Ningtiyas dan Nurus Haniyah Liza di R4.

Mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU) ini, mengungkapkan rasa haru dan bangga karena sudah menuntaskan perjuangan selama satu tahun lebih semenjak masa seleksi dengan hasil yang memuaskan.

Pameran Foto Kilas Balik PON 2024 di Medan, 'Saujana Arena dan Drama'

"Selain itu seluruh teman-teman saya di perahu juga membantu dalam hal komunikasi, jadi saya sangat berterima kasih sekali dengan mereka," jelas Jingga.

Jingga mengungkapkan kesan-kesannya selama persiapan PON campur aduk, ada suka duka, lelah, kesal, sedih, tapi seru karena selalu bareng teman-teman. 

Mahasiswa Tangerang Catat Sejarah, Borong Medali dalam PON 2024 Aceh-Sumut

"Selama persiapan PON rasanya diuji banget kesabaran itu, karena pastinya kadang ada rasa kesel sama pelatih tapi tetap kami ikuti apa yang dia bilang. Tapi sekarang, rasa kesel dan sedih itu terbayar dengan medali emas," jelas Jingga.

Yang utama, dia sangat bersyukur atas karunia dari Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kelancaran, kemudahan, dan badan yang sehat selama menjalani pemusatan latihan.

Cetak Pemain Bola Hebat, Edy Rahmayadi Siapkan Program Satu Desa 1 Lapangan Bola se-Sumut

"Dan yang kedua, saya berterima kasih kepada kedua orangtua saya yang sangat saya sayangi, karena mereka berdua telah mendukung dan mendoakan saya dalam segi apapun, di saat saya mulai melemah mereka menyemangati saya dan men-support saya," ungkapnya.

Dia juga sangat berterima kasih kepada tiga pelatih yaitu Coach Jultri dan Zepta (pelatih teknik) serta Coach Galung (pelatih fisik).

"Saya berterima kasih banyak pada mereka karena sudah sangat sabar dan tabah menghadapi dan melatih saya dan teman-teman. Tanpa mereka kami tidak ada apa apanya, tanpa mereka kami tidak akan mencapai hasil yang kami mau," sebutnya. 

Jingga juga berterimakasih kepada seluruh keluarga yang telah mendukung dan mendoakannya dari jauh. 

"Tak lupa terima kasih kepada pelatih saya dari klub dulu yaitu Bang Ardiansyah Tanjung, dialah yang melatih saya dari awal dulu sampai saya bisa masuk Pelatda Arung Jeram. Tanpa dia saya juga tidak akan sampai di sini,” ungkapnya. 

“Selain itu terima kasih kepada Ketua FAJI Medan Bang Boy yang selalu mendukung kami lewat apapun itu, dan juga selalu memberikan motivasi dan semangat," sambungnya.

Dia mengatakan Pengprov FAJI Sumut selama ini telah memfasilitasi mereka dari mulai alat-alat yang diperlukan selama pemusatan dan untuk lomba juga. 

Jingga menyebut, rencananya setelah PON masih akan lanjut pada kegiatan arung jeram. Namun dia, akan memberikan porsi lebih besar dulu untuk membereskan kuliahnya yang banyak tertinggal dikarenakan menjalani TC.

"Sambilan saya juga latihan balik ke klub Beavers Adventure untuk menghadapai event-event lomba lainnya. Untuk event apa saja, saya belum tahu, tapi yang pasti untuk di Medan seperti Porwil dan Porkot, atau event yang akan diselanggarakan oleh FAJI MedaN,” kata Jingga. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya