Desak Made Rita Masuk Babak Final Panjat Tebing Nomor Perorangan Putri PON 2024
- VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)
Banda Aceh, VIVA – Atlet andalan Bali, Desak Made Rita Kusuma Dewi, berhasil menembus babak final cabang panjat tebing nomor speed perorangan putri setelah menempati posisi kedua di babak kualifikasi pada Pekan Olah Raga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut.
Desak mencetak waktu terbaik 6,69 detik di kualifikasi tahap pertama saat berhadapan dengan wakil NTB, Nurul Iqamah, yang mencatatkan waktu 6,99 detik.
Sedangkan pada tahap kedua di dinding A, saat berhadapan dengan atlet asal Banten sekaligus kompatriotnya di Olimpiade Paris lalu, Rajiah Sallsabillah, Desak mencatatkan waktu 7,85 detik, sementara Rajiah mencatatkan waktu 6,56 detik.
Sayangnya, atlet Bali Kadek Adi Asih terhenti pada babak kualifikasi karena menduduki posisi ke-12. Babak final sendiri rencananya akan digelar Rabu, 11 September 2024.
Pj Gubernur Bali SM Mahendra Jaya nampak bersemangat mendukung atlet Bali yang turun di kualifikasi nomor speed perorangan putri PON 2024 Wilayah Aceh saat itu.
"Kita yakin dan percaya atlet kita mampu meraih prestasi. Empat besar dunia kok," kata Mahendrq Jaya, Selasa, 10 September 2024.
Sementara hingga Senin sore, Pulau Bali memperoleh tiga medali emas, dua perak, dan delapan perunggu. Medali emas disumbangkan dari cabang olahraga balap sepeda putri, serta dua dari kriket putra dan putri pada Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2024 Aceh - Sumut.
Sedangkan dua medali perak disumbangkan oleh cabang olahraga kriket putri dan balap sepeda putri. Dua medali perunggu dipersembahkan oleh cabang olahraga paramotor, serta masing-masing satu medali perunggu untuk cabang olahraga balap sepeda campuran, kriket putra, renang perairan terbuka 5.000 meter putri, dan sepak takraw ganda putri.
Teranyar, dua medali perunggu lainnya disumbangkan oleh muaythai putri kelas 48 kilogram dan 54 kilogram.
Penampakan Isi Nasi Kotak Atlet PON Aceh-Sumut, Warganet: Perih!
Pagelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut ramai jadi sorotan karena dianggap tidak siap dan terkesan memaksakan.
