Respon Kadishub Soal Bus Jemputan Atlet Kriket Sumut Tidak Datang, Imbasnya Kehilangan Emas

Kadishub Sumut, Agustinus.(istimewa/VIVA Medan)
Sumber :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Deli Serdang, VIVA  – Tim atlet Kriket Sumut harus ikhlas gagal meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024, Aceh-Sumut. Usai telat datang ke venue, karena bus jemput tidak kunjung datang ke hotel tempat para atlet menginap.

Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Sumut, Agustinus Panjaitan, mengaku mendatangi lokasi latihan tim Kriket Sumut di Taman Cadika, Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Senin 9 September 2024. 

"Kunjungan itu, dilakukan untuk mengevaluasi layanan transportasi PON 2024. Kami ingin memastikan layanan transportasi akan lebih lancar. Kami akan terus berusaha meningkat mutu layanan transportasi PON," ucap Agustinus.

Dalam pertemuan tersebut, Agustinus juga berkomitmen untuk menambah kendaraan khusus bagi tim kriket agar mereka bisa fokus bertanding tanpa perlu khawatir terkendala layanan transportasi. 

"Kami akan menyediakan sembilan kendaraan untuk memastikan para atlet Cricket bisa tiba tepat waktu di venue untuk bertanding," jelas Agustinus.

Kemudian, Agustinus mengingatkan para sopir bus untuk lebih sigap ke depannya.

"Pagi, kalian harus standby, siap mengantarkan tim Cricket Sumut ke venue. Cepat bangun ya," ucap Kadishub kepada sopir yang mengangkut tim Cricket Sumut. 

Asisten Pelatih tim Cricket Sumut, Dede Darmawan dan Haris Kurniawan berharap timnya dapat kembali fokus untuk meraih medali emas di pertandingan selanjutnya. 

"Kami melihat masih ada peluang untuk mendapatkan medali emas dalam pertandingan berikutnya. Dengan kehadiran Pak Kadishub, kami berharap, anak-anak kami bisa lebih fokus, lebih semangat dan siap merebut medali emas," ungkap Dede.

Sementara itu, Sekretaris Umum Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Sumut, Abdul Hakim Siregar, penting sekali menjaga konsentrasi tim agar tetap optimal dalam menghadapi kompetisi. 

Tak ketinggalan, Albert W. Aridan Tangkudung, yang bertindak sebagai teknikal delegate, turut menyampaikan bahwa meskipun terjadi kendala baik dari segi sarana prasarana maupun tempat latihan, atlet cricket Sumut tetap berusaha keras menjalani latihan dan persiapan dengan segala keterbatasan. 

"Perlu kami sampaikan Pak Kadis, ini untuk pertama kali anak-anak (Tim cricket Sumut-red) bertanding. Tidak seperti kontingen lain. Namun mereka berusaha membuktikan bahwa mereka mampu dan bisa membanggakan keluarganya, dan membanggakan Sumatra Utara. Karena itu sangat penting menjaga semangat juang anak-anak ini," jelas Abdul Hakim. 

Pertemuan ini dihadiri juga oleh pengurus tim Cricket Sumut, termasuk Abdul Hakim Siregar dan Koordinator Bidang Transportasi, Muhammad Rinaldi. Setelah pertemuan, Agustinus turut mengantar tim cricket naik ke bus sebelum mereka kembali ke penginapan. 

Tim Kriket Putri Sumut.(dok PON 2024 Wilayah Sumut)

Photo :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Diberitakan sebelumnya, dalam pertandingan atlet Kriket Sumut putra-putri, kategori Twenty 10 (T10), di Lapangan Cerdas Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang, Minggu 8 September 2024. Dalam pertandingan semifinal melawan Banten, tim putra Sumut kalah dari Banten 86 - 64.

Sedangkan tim putri kalah dari Sulawesi Selatan 52 - 33. Dengan kekalahan ini, putra putri Sumut harus puas mendapatkan medali perunggu.

Asisten Pelatih Kriket Sumut, Dede Dharmawan menjelaskan salah satu penyebab kekalahan yang dialami tim putra putri Sumut adalah faktor non teknis.

Tim Sumut mengalami masalah sebelum bertanding yaitu tidak adanya penjemputan bus dari dinas terkait, sehingga tim telat tiba di lapangan untuk melakukan persiapan dan pemanasan.

"Seperti diinfokan pihak panitia, kami sudah standby di hotel Thong Inn jam 6 kurang, tetapi hingga setengah jam kami menunggu pihak bus tidak datang menjemput," ucap Dede dalam keterangan tertulis, Senin 9 September 2024.

Setelah negosiasi dengan pihak bus, pihak bus mengatakan bahwa mereka hari ini tidak ada jadwal dan koordinasi dengan pihak Dinas Perhubungan Sumatera Utara, untuk melakukan penjemputan tim putra putri Sumut ke venue kriket di Lapangan Cerdas Lubuk Pakam.

Supaya tidak terlambat dan tetap bertanding di babak semifinal, tim putra putri Sumut terpaksa menggunakan 5 mobil pribadi milik official tim, walau pun kapasitas mobil tidak memadai untuk mengangkut 28 pemain dan official.

"Pertandingannya jam 7.30 WIB, kami harus tiba di lapangan jam 7.00 WIB untuk tos menentukan siapa duluan yang main. Sampai di lapangan kami hampir jam 7," terang choach Dede.

Media Center PON 2024 di Sumut, Klaim Pj Gubernur: Lebih Baik dari Olimpiade

Akibat keterlambatan ini, tim putra putri Sumut kurang melakukan persiapan dan pemanasan, ditambah kondisi mental pemain yang sudah drop.

"Kami sangat menyayangkan sekali kejadian ini, padahal kita sebagai tuan rumah. Dalam hal ini kami merasa dirugikan oleh pihak terkait," kesal Dede.

PON 2024 Selesai, KONI Pusat Koordinasi dengan MA soal Polemik Pordasi
Ketua Umum Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) Galih Dimuntur Kartasasmita

Sejarah, Indonesia Kirim 6 Atlet ke Kejuaraan Resmi Padel Internasional, FIP Rise Manila 2024

Sebanyak enam atlet Padel Indonesia akan berlaga FIP Rise Manila 2024 pada 13 sampai 17 November. Ini menjadi momen bersejarah bagi perkembangan Padel Indonesia karena me

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024