Imane Khelif dan Lin Yu-ting Jawab Penghakiman Diskriminatif dengan Medali Emas
- AP Photo/John Locher
Jakarta, VIVA – Dua petinju wanita di Olimpiade Paris 2024, Imane Khelif dan Lin Yu-ting mendapat pengalaman tak enak saat sedang fokus memburu medali. Penghakiman diskriminatif didapatkan mereka terkait dengan gender.
Kontroversi yang memberi dampak psikologis bagi kedua petinju itu nyatanya bisa dilalui dengan sangat baik. Imane Khelif dan Lin Yu-ting mematahkan hinaan dan cacian publik dunia lewat raihan medali emas Olimpiade Paris 2024.
Imane Khelif menjadi juara pada kelas 66 kg putri yang didapatkan, kemarin. Lin Yu-ting menyusul dengan kemenangan pada final kelas 57 kg yang berlangsung di Roland Garros Stadium, Minggu dini hari WIB 11 Agustus 2024.
"Saya merasa luar biasa. Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang telah mendukung saya dan terima kasih kepada tim dan semua orang di Taiwan. Mereka memberi saya kekuatan," kata Lin, dikutip dari Associated Press.
Terpaan cacian dan hinaan harus dialami oleh kedua petinju wanita tersebut sejak penampilan pertama di Olimpiade Paris 2024. Orang-orang sibuk dengan spekulasi yang tidak berdasar tentang jenis kelamin mereka.
Para pesohor dunia pun turut mencela Khelif dan Lin. Di antara mereka adalah mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, dan penulis Harry Potter, J.K. Rowling.
Yang semakin memojokkan Khelif dan Lin adalah keputusan dari Asosiasi Tinju Internasional (IBA). Keduanya didiskualifikasi dari kejuaraan dunia tahun lalu.
IBA menyatakan kedua petinju tersebut gagal dalam tes kelayakan untuk kompetisi wanita. Khelif dan Lin tak mau menyerah begitu saja. Mereka memperjuangkan hak untuk bisa tampil di level internasional.
Kesempatan itu datang lewat Olimpiade Paris 2024 dan mereka bisa memaksimalkannya untuk unjuk kemampuan dengan menjadi peraih medali emas.