Rayakan HUT ke-62, GBK Gelar Kompetisi Renang Kategori Pemula

Direktur Utama Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno Rakhmadi Arif Kusumo
Sumber :
  • VIVA/Surya Aditiya

Jakarta, VIVA – Ajang First GBK Swimming Competition kategori pemula resmi dibuka di Stadion Akuatik Sabtu, 10 Agustus 2024.

Wamenpora Taufik Hidayat: Kejurnas Renang 6th IOAC 2024 Jadi Momentum Lahirnya Atlet Berprestasi

Direktur Utama Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) Rakhmadi Arif Kusumo mengatakan, kompetisi ini digelar dalam rangka merayakan HUT GBK ke-62.

Rakhmadi berharap kompetisi yang diikuti sebanyak 600 peserta mulai dari TK hingga SD ini dapat mencetak calon atlet berprestasi untuk masa depan.

Akuatik Indonesia dan World Aquatics DOSB Gelar Program Learn To Swim Bertajuk Joy Meets Safety

“Kita berharap anak-anak ini akan menjadi berprestasi ke depannya,” ujar Rakhmadi di Stadion Akuatik GBK Sabtu pagi.

Hari Pertama 6th IOAC 2024: 89 Klub Raih Medali, Millenium Aquatic Kuasai Klasemen

Dia menekankan, meski digelar untuk anak usia dini, kompetisi ini tetap digelar dengan serius dan bakal terus dikembangkan setiap tahunnya.

“Mudah-mudahan kedepannya nanti ditambah untuk kelompok usia lain,” imbuhnya.

Dia mengungkap, kompetisi untuk pemula ini bukan kali pertama digelar di GBK. Sebelumnya, ajang serupa telah dilakukan di olahraga baseball dan softball.

“Tetapi di Akuatik perlombaan  ini yang pertama kali,” kata dia.

Dengan digelarnya kompetisi ini, dia menekankan bahwa, fasilitas GBK bukan hanya diperuntukkan untuk atlet profesional, namun juga dapat dipakai bagi siapapun, termasuk anak-anak.

Sementara itu Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jakarta, Andri Yansyah berharap kompetisi ini dapat melahirkan atlet berprestasi di tingkat daerah, nasional hingga internasional.

“Memang pembinaan atlet tidak bisa instan, namun harus dimulai dari usia dini,” ucapnya.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jakarta, Andri Yansyah

Photo :
  • VIVA/Surya Aditiya

“Jadi saya pikir kompetisi ini bagus ya, mulai dari TK, nanti bertahap ke SD, SMP, SMA sampai senior,” sambungnya.

Lebih lanjut, Andri mengatakan, jika selama ini Indonesia selalu mengandalkan bulutangkis dalam perolehan medali di berbagai ajang, ia berharap dengan digelarnya kompetisi ini serta dilakukannya pembinaan usia dini, akuatik dapat menyamai prestasi tersebut.

“Kalau kita betul-betul melakukan pembinaan berkesinambungan, insyaallah dari akuatik kita bisa mencetak atlet berprestasi yang dapat menyumbang emas,” kata dia.

“Alhamdulillah, sekarang Indonesia sudah mulai melebarkan sayap di panjat tebing dan angkat besi,” sambungnya.

Terakhir, Andri menekankan, latihan terbaik bagi atlet merupakan pertandingan. Maka, kata dia, semakin banyak pertandingan yang diikuti semakin terbentuk juga mentalnya untuk jadi juara. 

“Jadi kompetisi semacam ini harus rutin dilakukan,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya