Kontingen Indonesia Cetak Rekor di Olimpiade Paris 2024

Kontingen Indonesia di Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024
Sumber :
  • Istimewa

Paris, VIVA – Kontingen Indonesia berhasil mencatatkan rekor baru dalam sejarah mereka mengikuti olimpiade. Catatan rekor sejarah itu sukses diukir pada Olimpiade Paris 2024 yang berlangsung sejak Jumat 26 Juli 2024 hingga Minggu 11 Agustus 2024 waktu setempat.

Veddriq Leonardo Gagal Raih Medali di PON 2024 Speed WR Putra

Pencapaian itu ditandai dengan perolehan dua medali emas pada cabang olahraga (cabor) angkat besi dan panjat tebing. Ini menjadi rekor pertama Kontingen Indonesia meraup medali emas di luar cabor bulutangkis selama ikut serta sejak Olimpiade Munich 1972 silam.

Veddriq Leonardo menjadi atlet di luar cabor bulutangkis pertama Indonesia yang menyumbang medali emas pada Olimpiade Paris 2024. Dia sukses menjadi yang tercepat saat turun di cabor panjat tebing nomor speed putra.

1.966 Anak Merintis Mimpi di Audisi PB Djarum, Kevin Sanjaya hingga Susy Susanti Jadi Pencari Bakat

Veddriq Leonardo Medali Emas Perdana Indonesia di Olimpiade 2024

Photo :
  • (Foto AP/Tsvangirayi Mukwazhi)

Dia mengalahkan atlet panjat tebing asal China, Wu Peng, dengan catatan waktu tempuh 4,75 detik berbanding 4,77 detik. Catatan itu pula membawanya berhasil mencatatkan rekor pribadinya di semifinal Olimpiade Paris 2024 dengan perolehan waktu 4,78 detik.

Desak Made Rita Masuk Babak Final Panjat Tebing Nomor Perorangan Putri PON 2024

Di cabor angkat besi, Rizki Juniansyah menjadi atlet kedua Kontingen Indonesia yang menulis rekor sejarah peroleh medali emas di luar cabor bulutangkis. Dia turun di nomor angkat besi putra kelas 73 kilogram (kg).

Sebelumnya, Kontingen Indonesia hanya mengandalkan bulutangkis dalam memperoleh medali emas di olimpiade. Tercatat sudah ada 10 medali emas yang pernah disumbang cabor bulutangkis untuk Indonesia.

Atlet angkat besi, Rizki Juniansyah

Photo :
  • AP Photo/Kin Cheung

Pencapaian ini diawali oleh tunggal putra bulutangkis Indonesia, Rudy Hartono, dan ganda putra bulutangkis Indonesia, Ade Chandra/ Christian Hadinata, di Olimpiade Munich 1972 silam. 

Prestasi emas itu kembali tercipta pada OIimpiade Barcelona 1992 lewat tunggal putri bulutangkis Indonesia, Susi Susanti, dan Alan Budikusuma yang turun di nomor tunggal putra. Kemudian pada Olimpiade Atlanta 1996, Kontingen Indonesia kembali meraih emas lewat ganda putra bulutangkis Indonesia, Rexy Mainaky/ Ricky Subagja.

Tren positif baru bisa kembali dilanjutkan pada Olimpiade Sydney 2000 oleh Tony Gunawan/ Candra Wijaya di ganda putra. Selanjutnya tunggal putra bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat menyumbang emas di Olimpiade Athens 2004, Hendra Setiawan/ Markis Kido di Olimpiade Beijing 2008 (ganda putra), Liliyana Natsir/ Tontowi Ahmad (ganda campuran) di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, dan Greysia Polii/ Apriyani Rahayu (ganda putri) di Olimpiadew Tokyo 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya