Pembangunan Stadion Utama Dinilai Lambat, Panwasrah PON Prediksi Selesai September 2024
- VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)
Deli Serdang, VIVA  – Pembangunan Stadion Utama, berlokasi di Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, dinilai lambat dan baru mencapai 83 persen. Sedangkan stadion ini, akan dijadikan tempat closing ceremony penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024, Aceh-Sumut.
Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON XXI Aceh-Sumut 2024, Suwarno, mengatakan pihaknya, sudah melihat langsung progres pembangunan stadion utama tersebut.
"Yang saya sempat lihat langsung di lapangan yang ada kaitannya dengan kesiapan stadion yang untuk penutupan PON itu perlu percepatan, karena kemaren baru 83 persen," ucap Suwarno kepada wartawan, Kamis 8 Agustus 2024.
Dalam pemantauan tersebut, Suwarno mengungkapkan bahwa sisa 17 persen jika dilihat dari perkembangan per pekannya, Stadion Utama yang digadang sebagai venue upacara penutupan PON 2024Â itu bakal selesai di bulan September 2024.Â
"Di mana perkembangan tiap minggu itu hanya 3 persen, jadi kan sekarang masih ada 17 persen lagi, kalau dibagi 3 artinya ada 5-6 pekan ke depan itu akan kira-kira akan selesai, jadi perlu adanya percepatan-percepatan yang harus didorong PB PON untuk itu," jelas Suwarno.
Hal tersebut, Suwarno mengungkapkan berdekatan dengan jadwal penutupan atau closing ceremony PON XXI tahun 2024, Aceh-Sumut, yang direncanakan pada 20 September 2024, mendatang.
"Iya (September), stadion itu kalau dihitung 6 minggu (dari sekarang) berarti September, walau itu dipakai untuk penutupan, kira-kira rencana kedepannya seperti apa untuk ini agar lebih cepat," kata Suwarno.
Pria yang juga menjabat sebagai Waketum I KONI Pusat tersebut, juga mengatakan PB PON Sumut harus melakukan upaya percepatan guna menyelesaikan Stadion Utama agar sesuai yang direncanakan.
"Kami sudah tahu, mereka (PB PON Sumut) ingin akhir Agustus semua sudah selesai, tapi kondisi di lapangankan ada yang perlu didorong lebih cepat. Jadi harus kita dorong, karena yang membangun bukan PB PON saja, umpanya Stadion kan yang mengerjakan Kementerian PUPR, kalau yang dibangun dengan APBD baru Provinsi, jadi harus didorong, gitu," ucap Suwarno.