Panitia Penyelenggara Olimpiade Paris 2024 Minta Maaf Atas Dugaan Penistaan Agama Kristen
- ChannelNewsAsia (CNA)
Paris, VIVA - Upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 sukses diselenggarakan pada Jumat, 26 Juli 2024 waktu setempat. Acara seremonial berlangsung di tepi sungai Seine yang tak jauh dari menara Eiffel sehingga jadi yang pertama digelar di luar arena stadion.Â
Sederet figur dunia turut meramaikan opening ceremony di tengah guyuran hujan, seperti Lady Gaga, Celine Dion, Zinedine Zidane hingga Minions. Sayangnya, kemeriahan tersebut justru menjadi kontroversial.
Mengutip berita VIVA pada Minggu (28/7/2024), sejumlah tokoh terkenal memberikan respons kurang baik pada pembukaan Olimpiade Paris 2024. Salah satunya adalah Elon Musk yang menyebut pembukaan multi cabang olahraga itu menghina umat Kristen.Â
"Ini benar-benar tidak menghormati umat Kristen," cuit Elon Musk.
Pertunjukkan pada pembukaan Olimpiade 2024 menampilkan adegan kelompok waria drag queen yang melakukan aksi parodi Perjamuan Terakhir atau The Last Supper.
Kecaman juga disuarakan aktivis politik sayap kanan dan penulis Amerika Serikat Matt Walsh. Menurutnya aksi panggung tersebut sebuah ejekan bernuansa iblis terhadap umat Kristen
Menanggapi hal tersebut, pihak penyelenggara Olimpiade Paris 2024 menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya atas konsep unik dan berani pada opening ceremony. Panitia menyangkal adanya niatan untuk tidak menghormati agama Kristen.
"Jelas tidak pernah ada niat untuk menunjukkan rasa tidak hormat kepada kelompok agama mana pun. Apabila ada yang tersinggung, tentu saja kami sangat-sangat minta maaf," ujar Juru Bicara Olimpiade Paris 2024 Anne Descamps, dikutip dari CNA pada Senin (29/7/2024).
Beberapa kelompok Katolik dan uskup Prancis juga mengecam adegan yang melibatkan para penari, waria, dan DJ berpose yang mirip dengan Perjamuan Terakhir. Â Koreografi buatan sutradara teater Thomas Jolly dinilai sebagai ejekan dan olok-olokan terhadap agama Kristen.
Jolly membantah mengambil inspirasi Perjamuan Terakhir sebagai inspirasi untuk membuat tarian berdurasi hampir empat jam yang sudah pasti disaksikan ribuan pasang mata seluruh dunia. Sang koreografer menjelaskan konsep pembukaan Olimpiade Paris 2024 bertujuan mempromosikan toleransi terhadap identitas seksual dan gender yang berbeda.Â
"Anda tidak akan pernah menemukan dalam karya saya keinginan untuk mengejek atau merendahkan siapa pun. Saya menginginkan upacara yang menyatukan orang-orang untuk berdamai. Di upacara tersebut sekaligus menegaskan nilai-nilai Republik Prancis tentang kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan," jelas Jolly.Â
Jolly hendak mengangkat tema pesta pagan besar yang dikaitkan dengan dewa-dewa Olympus pada upacara pembukaan Olimpiade itu. Hal itu diwujudkan dengan menampilkan aksi aktor Prancis Philippe Katerine, yang muncul di atas piring saji perak hampir telanjang dan di cat biru sebagai Dionysus, dewa anggur dan kesenangan Yunani, yang merupakan ayah Sequana, dewi Sungai Seine.
Netizen Prancis menduga konsep pembukaan Olimpiade 2024 itu terinspirasi oleh lukisan The Feast of the Gods, karya maestro Belanda abad ke-17 Jan Harmensz van Bijlert.Â