Banjir Kritik Pembukaan Olimpiade 2024, Dari Hina Kristen hingga Promosi LGBT

Olimpiade Paris 2024
Sumber :
  • Instagram Loic Venance

VIVA – Upacara pembukaan Olimpiade 2024 telah berlangsung lada Jumat waktu paris atau Sabtu dini hari WIB, 27 Juli 2024.

Pengakuan Anthony Ginting Usai Dikalahkan Axelsen di Hong Kong Open 2024

Terdapat pro dan kontra. Sejumlah tokoh terkenal, memberikan respons negarif pada pembukaan Olimpiade pertama dalam sejarah yang digelar di luar stadion itu.

Salah satunya adalah Elon Musk. Dia menyebut, pembukaan Olimpiade 2024 menghina kaum kristen

Mencuri Hati Legenda Bulutangkis Indonesia di Audisi PB Djarum

Hal itu kantaran adanya adegan kelompok waria drag queen menampilkan aksi parodi Perjamuan Terakhir atau The Last Supper. “Ini benar-benar tidak menghormati umat Kristen," cuit Elon Musk.

Pun, pembawa acara radio Clint Russell menumpakan kekesalannya atas pertunjukan tersebut di akun media sosialnya. Russell menegaskan bahwa pertunjukan tersebut benar-benar tidak bisa diterima.

Viral Penampakan Sosok 'Yesus' dalam Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK

“Ini gila. Membuka acara Anda dengan mengganti Yesus dan para pengikutnya pada Perjamuan Terakhir dengan laki-laki berpakaian perempuan. Ada 2,4 miliar umat kristen di bumi dan tampaknya Olimpiade ingin menyatakan dengan lantang kepada mereka semua, sejak awal tidak diterima," tulis Russell.

Sementara aktivis politik sayap kanan dan penulis Amerika Serikat Matt Walsh juga ikut mengecam hal itu. Walsh mengatakan Olimpiade 2024 dibuka dengan ejekan bernuansa iblis terhadap umat Kristen.

"Olimpiade dibuka dengan ejekan bernuansa iblis terhadap kepercayaan Kristiani," tulis Matt Walsh via X.

Salah satu kritikan itu datang dari politisi sayap kanan Prancis Marion Marechal. Ia menyinggung parodi Perjamuan Terakhir yang menjadi momen sakral dalam agama Kristen itu sebagai inisiasi sayap kiri.

"Kepada semua umat Kristen di seluruh dunia yang melihat upacara Paris 2024 dan merasa terhina oleh parodi drag queen tentang Last Supper ini, ketahuilah bahwa ini bukan atas nama Prancis, tetapi minoritas sayap kiri yang membuat segala provokasi," cuit Marechal 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya