Turnamen Basket Internasional GJIBT Dihentikan, Penyelenggara Bakal Gugat PP Perbasi
- Gunadarma Java International Basketball Tournament (GJIBT).
VIVA – Gunadarma Java International Basketball Tournament (GJIBT) yang berlangsung pada 1-7 Juli 2024, tiba-tiba dihentikan di tengah jalan.
Penyebabnya, PP Perbasi tiba-tiba mengeluarkan surat pencabutan dan pembatalan rekomendasi pelaksanaan serta penarikan perangkat pertandingan dan meminta klub PengKab/ PengKot/ PengProv/ Klub/ Akademi tidak melanjutkan keikutsertaannya.
PT. Kuy Digital Indonesia selaku penyelenggara ajang ini mempertanyakan keputusan Perbasi. Mereka mengklaim telah bertindak sesuai aturan dengan menerima rekomendasi dari Perbasi Kota Depok dan Perbasi Jawa Barat.
Setelah itu, penyelenggara mengirimkan surat kepada PP Perbasi untuk meminta permohonan pelaksanaan pada 26 April 2024.
Chief Operational Officer PT Kuy Digital Indonesia, Suri Agung Prabowo mengatakan, Surat tersebut kemudian dibalas PP Perbasi pada 8 Mei 2024 yang menyatakan GJIBT bisa dilaksanakan.
Berangkat dari pernyataan tersebut, pihaknya mengirim surat permintaan wasit kepada Pengurus Provinsi (Pengprov) Perbasi Jawa Barat pada 6 Juni 2024.
"Sayangnya sampai jam 9 malam pada 30 Juni 2024, kami selaku panitia penyelenggara tidak mendapatkan balasan dari Pengprov Perbasi Jawa Barat. Sampai 1 Juli 2024, perangkat Perbasi belum siap untuk memimpin pertandingan," kata Suri Agung.
"Baru pada tanggal 1 Juli 2024 sekitar pukul 02.00 WIB, kami mendapatkan email dari PP Perbasi dengan Surat No. 640/PP/VI/2024 tertanggal 30 Juni 2024 terkait dengan penugasan perangkat pertandingan Gunadarma Java International Basketball Tournament 2004, dengan jumlah wasit sebanyak 17 wasit, 2 pengawas pertandingan dan 1 kordinator wasit panitia. Tetapi, yang datang hanya 6 orang wasit," tambahnya.
Lalu menjelang turnamen dimulai, jelas Agung, para wasit itu juga tidak mau memimpin pertandingan karena belum mendapat surat tugas secara tertulis.
Akhirnya untuk menghindari kemarahan peserta karena jadwal yang telah disusun jauh-jauh hari, maka gim pertama tetap bergulir dan dipimpin oleh wasit non-Perbasi.
Tapi untuk gim kedua dan hari selanjutnya (sampai 4 Juli), tetap memakai wasit asal PP Perbasi. Namun, persoalan tidak selesai sampai di situ.
"Setelah semua lancar, tiba-tiba pada tanggal 4 Juli 2024, PP Perbasi mengeluarkan surat pencabutan dan pembatalan rekomendasi pelaksanaan turnamen serta penarikan perangkat pertandingan. Mereka juga meminta seluruh klub peserta tidak melanjutkan keikutsertaan. Padahal, terdapat tim dari luar negeri yang berpartisipasi," terang Agung.
Atas tindakan tersebut, GIJBT disebutkan mengalami kerugian tak hanya materiel, tetapi juga imateriel. Terlebih, turnamen ini tak hanya diikuti klub lokal, tetapi juga internasional.
Total, terdapat 77 tim yang seharusnya tampil di 166 gim. Sementara itu, tim internasional yang berpartisipasi terdiri dari Yi impacts Guam USA, PYD Phillipines, LCM Malaysia dan FYB Thailand.
"Tindakan PP Perbasi menghentikan pertandingan pada hari keempat merupakan tindakan melampaui batas yang menyebabkan kerugian materiel dan imateriel bagi kami," ucap Agung.
"Oleh karena itu, kami sudah menunjuk kuasa hukum untuk melakukan gugatan di pengadilan dan memohon maaf kepada seluruh peserta karena tidak dapat melanjutkan turnamen," tutup Agung.