Kontingen Indonesia di Paralimpiade Paris 2024 Dilepas di Kaki Gunung Lawu

CdM Paralympic Games Paris 2024 Kontingen Indonesia, Reda Mathovasi saat meninjau Paralympic Training Center, di Delingan, Kabupaten Karanganyar, Kamis, 27 Juni 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)

KARANGANYAR – Chef de Mission (CdM) Paralimpiade Paris 2024 Kontingen Indonesia, Reda Mathovani dan rombongan meninjau pembangunan proyek venue Paralympic Training Center (PTC) di Delingan, Kabupaten Karanganyar, Kamis, 27 Juni 2024. Rencananya atlet yang akan akan berangkat ke pesta olahraga dunia bagi atlet disabilitas di Paris itu akan dilakukan di PTC atau pusat latihan atlet binaan National Paralympic Committee (NPC) Indonesia.

NOC Indonesia Gelar Seminar 'Safeguarding in Sport'

Pembangunan proyek PTC diawali dengan peletakan batu pertama oleh Presiden Jokowi pada Jumat, 8 Maret 2024 lalu. Kedatangan CdM Paralympic Games Paris 2024 Kontingen Indonesia, Reda Manthovani untuk melihat dari dekat progres pembangunan venue pusat latihan atlet disabilitas dan asrama. Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah, Kuswara menerangkan dengan detail terkait progres pembangunan proyek tersebut.

Dalam kesempatan itu, CdM Paralympic Paris 2024 Kontingen Indonesia, Reda Manthovani menilai bahwa progres pembangunan sudah sesuai dengan tahapan dan jadwal yang sudah ditentukan. Adapun pembangunan yang sudah sesuai jadwal di antaranya untuk pembangunan lapangan bola dan lintasan atletik di PTC. Sedangkan untuk bangunan gedung diperkirakan akan selesai sesuai dengan kontraknya pada akhir Desember mendatang.

392 Atlet Mahasiswa Indonesia Berpartisipasi dalam AUG 2024 di Jawa Timur

“Kami ke sini untuk ngelihat persiapan Paralympic Training Center. Kesiapannya bagaimana, sudah berapa persen terutama untuk pelepasan atlet nanti di bulan Agustus,” kata dia di sela-sela kunjungannya di Paralympic Training Center, Delingan, Karanganyar, Kamis, 27 Juni 2024.

Lebih lanjut, Reda menjelaskan atlet yang bakal dilepas di komplek pusat latihan atlet binaan NPC Indonesia itu merupakan atlet disabilitas yang bakal bertanding di Paralympic Games Paris 2024. Meskipun pembangunan proyek tersebut belum selesai tetapi pelepasan atlet akan dipusatkan di proyek pusat latihan atlet disabilitas ini.

Tuan Rumah Peparnas 2024 Dipindahkan ke Solo, Ini Penjelasan Kadispora Sumut

“Yang kami butuhkan di sini kan pelepasan atletnya itu sebelum kita menuju Paralympic di Paris, 22 Agustus itu akan kita lepas di sini,” ujar dia.

Sementara itu, saat ini sudah dipastikan ada 28 atlet yang akan terjun di Paralimpiade Paris 2024. Indonesia dipastikan terjun di 10 cabor. Saat ini para atlet sudah menjalani latihan rutin di Kota Solo, dan beberapa atlet lainnya baru saja mengikuti kejuaraan dunia.

"Dari Menpora targetnya dua emas. Peluang terbesar emas kami ada di bulu tangkis dan panahan. Cabor lainnya juga berpotensi membuat kejutan. Kami minta doanya mudah-mudahan target yang diinginkan bisa tercapai," harapnya. 

Sedangkan terkait hasil peninjauannya di PTC di kaki Gunung Lawu itu, Reda menilai ada beberapa catatan terkait pembangunan Paralympic Training Center ini. Dia menilai ada beberapa sarana yang perlu dibenahi dan disiapkan. Salah satu yang paling urgen adalah soal kebutuhan air. Oleh karena hal tersebut, maka ia bersama dengan Pemkab Karanganyar akan melakukan kerja sama untuk menyediakan air bersih yang nanti bersumber dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM).

 "Kendalanya itu adalah air bersih. Ini tadi dari pak PJ Bupati sudah bersedia akan perlunya dukungan dari PDAM. Kemudian untuk akses jalan, nanti juga akan kita bahas. Ini agar jalan menuju ke sini bisa lebih baik lagi," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya