5 Atlet Muslim Inspiratif, Bukti Kegigihan dan Prestasi Luar Biasa

JAKARTA – Di dunia Barat, prasangka terhadap umat Islam terutama dipicu oleh media arus utama, yang sayangnya cenderung menampilkan pandangan yang sangat negatif. Di negara-negara seperti Inggris, penelitian telah menunjukkan bahwa sekitar sepertiga penduduknya percaya bahwa Islam mengancam cara hidup mereka.

Keyakinan semacam itu sebagian besar muncul akibat misinformasi dan retorika Islamofobia yang telah lama mendominasi ruang publik.

Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini, penting untuk memberikan penekanan yang lebih besar pada kebenaran dan mengakui serta mempromosikan contoh-contoh positif dari Muslim sebagai kontra-narasi terhadap retorika Islamofobia.

Tindakan-tindakan besar sedang dilakukan oleh umat Islam yang menginspirasi di seluruh dunia, dan prestasi mereka seharusnya diakui. Bagi generasi muda yang tumbuh dewasa dalam iklim saat ini, penting untuk merasa bangga dengan agama dan budaya mereka sendiri.

Dikutip dari halalnomad, berikut daftar atlet Muslim terkemuka yang mengubah masyarakat dengan olahraganya masing-masing.

1. Muhammad Ali



Petinju Muhammad Ali

Photo :

Daftar yang pertama ada Muhammad Ali. Setelah masuk Islam dari agama Kristen, Ali tidak takut untuk mengungkapkan pandangan agamanya kepada publik sebelum menjadi salah satu petinju paling luar biasa sepanjang masa.

Prestasinya di bidang olahraga tidak ada duanya. Portofolionya tidak ada duanya pada Peraih Medali Emas Olimpiade Kelas Berat Ringan tahun 1960 dan Juara Dunia Kelas Berat tiga kali.

Sebagian besar berpendapat bahwa kehebatannya tidak semata-mata berasal dari karier profesionalnya, namun gabungan dari kemampuan, kepribadian, dan pandangan sosial, politik, dan agamanya. Semua ini terakumulasi dalam keputusan Ali untuk menentang Perang Vietnam. 

Pendirian ini tidak hanya melampaui dirinya di atas ring, yang ia dominasi sebagai juara dunia kelas berat yang tak terbantahkan, namun juga dalam bidang keyakinan dan politik.

Kareem Abdul-Jabbar, lahir Ferdinand Lewis Alcindor, Jr., mengganti namanya saat masuk Islam pada tahun 1971. Sejak menginjakkan kaki di lapangan basket, ia mendominasi permainan hingga pensiun dari olahraga tersebut. 

Dia bahkan menciptakan salah satu tembakan yang paling tidak dapat dijaga dalam sejarah NBA, “The Skyhook”. Ia masih memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa NBA dengan 38.387. 

Begitu dia pergi ke LA, dia mengukuhkan warisannya dengan memenangkan lima penghargaan MVP dan lima gelar NBA. Sejak masuk Islam, ia aktif mengatasi kesalahpahaman tentang agama dan budaya Islam.



Mohamed Salah saat membela Liverpool melawan Brighton

Photo :

• AP Photo/Alberto Pezzali

Sepak bola telah lama berperan sebagai platform perubahan, pengaruh budaya, dan toleransi masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, tidak ada contoh yang lebih baik yang dapat diberikan selain dampak Mohamed Salah terhadap Inggris dan negara-negara Eropa lainnya. 

Salah bukan sekadar pencetak gol yang produktif, playmaker ulung, dan pekerja keras yang tak kenal lelah untuk Liverpool. Dia telah menjadi meteorit sosiologis yang tak terduga di sepak bola Inggris. 

Berperilaku dengan cara yang patut dihormati seperti halnya bakat sepak bolanya, dia rendah hati, sangat dermawan, dan sikapnya menenangkan di dalam dan di luar lapangan.

Mohamed Salah adalah duta yang baik tidak hanya untuk sepak bola tetapi juga Islam. Kedatangannya di Premier League sangat penting dalam mengurangi sentimen negatif yang ada di masyarakat Inggris tentang Islam. 

Sir Mohamed Muktar Jama Farah juga dikenal sebagai Mo Farah, lahir di Somaliland. Farah adalah atlet lari Inggris paling sukses dalam sejarah Olimpiade kontemporer. Mo Farah memiliki total 10 medali emas kejuaraan global, enam dari gelar Dunia dan empat dari Olimpiade. Prestasi ini menjadikannya pelari jarak jauh pria paling sukses secara global dalam sejarah.

Mo Farah tidak hanya menunjukkan ketulusan dan kerendahan hati yang melekat, namun juga menunjukkan rasa inklusi, meritokrasi, dan dedikasi yang tinggi. Farah, seorang Muslim yang taat dan salah satu atlet Inggris yang paling dicintai dan sukses, mengatakan bahwa keimanannya memainkan peran penting dalam kesuksesannya sebagai seorang atlet.

Al-Ghasra memecahkan langit-langit kaca sebagai atlet Muslim pertama yang memenangkan Medali Olimpiade berhijab di Olimpiade 2004. Dia memenangkan medali emas di lari 200m dan perunggu di 100m di Asian Games 2006 di Doha. Dia juga memenangkan medali di kejuaraan Asian Indoor dan Arabian dan menjadi pembawa bendera Bahrain di Olimpiade 2008.

Al-Ghasra telah membuat perubahan besar di negaranya dan kawasan. Sejak kesuksesannya, Bahrain telah menyaksikan banyak anak perempuan yang mengikuti olahraga atletik. Secara relatif, ini adalah jumlah yang kecil namun merupakan lompatan besar dibandingkan olahraga ini di negara ini beberapa tahun yang lalu.

Bahrain bahkan menjadi tuan rumah Kejuaraan Pemuda untuk Anak Perempuan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) yang pertama. Ratusan anak muda dari Bahrain, Qatar, Oman dan Kuwait berbaris bermimpi bahwa mereka juga bisa menjadi Roqaya Al-Gassra berikutnya.

Halaman Selanjutnya

Prestasinya di bidang olahraga tidak ada duanya. Portofolionya tidak ada duanya pada Peraih Medali Emas Olimpiade Kelas Berat Ringan tahun 1960 dan Juara Dunia Kelas Berat tiga kali.