Akuatik Indonesia Proyeksikan 5 Perenang Lolos Kualifikasi Olimpiade 2024

Wakil Ketua Umum PB Akuatik Indonesia, Harlin Rahardjo
Sumber :
  • PRSI

Jakarta – Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PBAI) memproyeksikan lima perenang bisa lolos kualifikasi Olimpiade 2024 Paris. Mereka merupakan atlet elit yang bisa diandalkan Indonesia.

Terinspirasi Dukungan Ardi Bakrie dan Nia Ramadhani, Alan Darmawan Siap Berikan yang Terbaik

Wakil Ketua Umum PB Akuatik Indonesia, Harlin Rahardjo mengatakan saat ini ada nama-nama seperti Joe Aditya, Maniari Wolf, Felix Viktor Iberle, Dwiki Rahardjo, I Gede Siman Sudartawa, dan Farrel Armandio Tangkas. Mereka diproyeksikan untuk lolos limit B Olimpiade 2024.

"Ada lima atlet renang elite, empat putra dan satu putri, yang kami proyeksikan lolos Limit B Olimpiade, tapi bisa juga di luar (lima atlet) itu," kata Harlin.

Kolaborasi PB PODSI dan Kemenpora Dorong Dragon Boat Tampil di Olimpiade 2028 Los Angeles

Performa para atlet tersebut sudah dinilai berdasar hasil yang diperoleh dalam kejuaraan sepanjang 2023.

"Jadi capaian waktu mereka yang paling mendekati limit di Olimpiade itu kami catat siapa saja untuk dipersiapkan lebih lanjut," tuturnya.

Indonesia Pingpong League Makin Bergairah, Seri 2 Digelar 25-27 Oktober

Dalam melakukan pembinaan dan persiapan menuju Olimpiade, PB Akuatik Indonesia memberi kesempatan kepada para perenang untuk ikut kejuaraan yang masuk kualifikasi Olimpiade 2024.

Ia mencontohkan atlet yang dikirim untuk mengikuti kejuaraan dunia renang di Doha, Qatar, pada Februari 2024, meskipun tidak ada atlet meraih prestasi dalam kejuaraan itu.

Harlin memberi contoh atlet yang dikirim ke Kejuaraan Dunia Renang di Doha, Qatar pada Februari 2024. Meski belum ada yang meraih prestasi, tapi itu tak lantas membuat pihaknya pesimistis.

Untuk mencapai target lolos Limit B Olimpiade diakui oleh Harlin memang cukup berat. Akan tetapi, para atlet tetap dipersiapkan semaksimal mungkin.

"Limit B di Olimpiade memang sangat tajam yang diukur dari 14 besar dunia, jadi memang tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Kami berusaha agar ada atlet yang menembus itu paling lambat di bulan Juni," ujarnya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya