Menpora Bakal Akselerasi Database Atlet Diaspora Renang dan Atletik

Menpora Dito Ariotedjo
Sumber :
  • ANTARA/FAJAR SATRIYO

Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo mengungkapkan akan melakukan akselerasi database atlet diaspora cabang olahraga renang dan atletik.

DPR Harap Kevin Diks Jadi Pemain Terakhir yang Dinaturalisasi PSSI: Kita Banyak Atlet Lokal

Hal tersebut disampaikan Dito Ariotedjo dalam diskusi PSSI Pers bertajuk "Naturalisasi Pemain, Mereduksi atau Memotivasi?" di Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis.

"Salah satu yang sudah saya sampaikan saat di (Rapat Kerja Komisi X) DPR, ini mungkin kita butuh akselerasi untuk database diaspora untuk renang dan atletik. Karena apa? Dari cabor renang dan atletik itulah nomor-nomor terbanyak di tiap event khususnya Asian Games dan Olimpiade dan di situlah mungkin kita bisa mengangkat langsung secara cepat peringkat kita," kata Menpora Dito Ariotedjo.

Terpopuler: Elkan Baggott Ramaikan Persaingan, DPR Setuju Naturalisasi Kevin Diks

Menurut Dito, Kemenpora akan terus memantau sejumlah atlet diaspora yang mempunyai kemungkinan bersaing dengan negara-negara yang berpotensi unggulan di ajang event multinasional.

Menpora Dito Ariotedjo kunjungi Aceh jelang PON 2024

Photo :
  • VIVA/Dani Randi
Atlet Tenis Meja Indonesia Naufal Junindra dari Onic Sports Juara Turnamen ASEAN U-17 2024

"Kalau memang kita memiliki atlet yang sekiranya bisa bersaing dengan negara-negara yang mungkin potensi fisiknya lebih besar," ungkap Dito.

Dengan adanya atlet diaspora menurut Dito bisa memberikan dampak kultur dari sisi lain yang dapat dicontohkan kepada para atlet lokal Indonesia.

"Justru kami ingin mencampurkan kultur, di mana saya rasa kultur Indonesia sangat baik, namun kultur di luar juga mungkin banyak yang bisa dicontohkan untuk atlet-atlet lokal kita, ya," ungkap Dito.

Dito Ariotedjo menegaskan pemain diaspora atau keturunan Indonesia bukan untuk mematikan potensi atlet lokal.

"Jadi prinsipnya secara garis besar komitmen kami bukan kami ingin mematikan pembinaan lokal. Jadi itu sama sekali tidak benar. Justru kami ini ingin menggali dan mengumpulkan yang memang potensi para diaspora ini," ungkap Dito. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya