5 Atlet Amerika yang Masuk Islam
VIVA – Islam adalah salah satu tradisi agama terbesar di dunia. Ini berasal dari Jazirah Arab pada abad ketujuh dan berpusat pada ajaran Nabi Muhammad. Umat Islam menganggapnya sebagai nabi terakhir dalam tradisi Islam.
Islam memiliki lebih dari 1,8 miliar pengikut di seluruh dunia, menjadikannya agama terbesar kedua di dunia. Dalam beberapa dekade terakhir, semakin banyak orang Amerika yang masuk Islam.
Ada banyak alasan mengapa orang memilih untuk masuk Islam, namun beberapa faktornya mencakup keinginan untuk mencapai kepuasan spiritual dan untuk terhubung dengan komunitas Muslim yang lebih luas.
Islam adalah salah satu agama dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Beberapa atlet terkenal Amerika telah berpindah agama mulai tahun 1960-an, sebuah tren yang berlanjut hingga hari ini.
Bagi sebagian orang, terutama warga Amerika keturunan Afrika, keyakinan terhadap Islam memberikan kesempatan untuk menekankan tanggung jawab pribadi dalam hidup mereka dan keadilan sosial. Selain itu, Islam mendorong amal dan kasih sayang terhadap orang lain.
Dikutip dari Religion Unplugged, berikut lima atlet terkenal yang masuk Islam dan bagaimana keputusan tersebut berdampak pada masyarakat Amerika.
1. Muhammad Ali
Muhammad Ali, salah satu petinju terbesar sepanjang masa, lahir dengan nama Cassius Clay pada tahun 1942 di Louisville. Meskipun dibesarkan dalam komunitas mayoritas Baptis, ketenaran sebagai petinju membawa Ali untuk mengeksplorasi agama Islam pada awal tahun 1960-an.
Ia bertemu dengan Malcolm X, seorang pemimpin Nation of Islam, yang memperkenalkan Ali pada ajaran Nation of Islam yang menekankan kemandirian dan kebanggaan ras. Pada tahun 1964, Ali mengumumkan perpindahan agamanya dan mengganti namanya menjadi Muhammad Ali.
Ini menjadi kontroversi saat itu, tetapi Ali menggunakan platformnya sebagai atlet terkenal untuk mengadvokasi hak-hak sipil dan keadilan sosial.
Selama bertahun-tahun, hubungan Ali dengan Nation of Islam menjadi tegang. Dia kemudian masuk Islam Sunni pada tahun 1970-an dan tetap berkomitmen pada kemanusiaan, meskipun menderita penyakit Parkinson, hingga kematiannya pada tahun 2016.
2. Kareem Abdul-Jabbar
Kareem Abdul-Jabbar, salah satu pemain terbesar dalam sejarah NBA, lahir dengan nama Ferdinand Lewis Alcindor Jr. pada tahun 1968. Pada usia 20 tahun, Abdul-Jabbar memeluk Islam setelah dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti gerakan hak-hak sipil dan percakapannya dengan tokoh berpengaruh seperti Malcolm X.
Meskipun dibesarkan dalam keluarga Katolik di New York, ia mulai mempertanyakan imannya saat remaja dan mengeksplorasi agama-agama lain sebelum tertarik pada Islam saat menjadi bintang kuliah di UCLA. Dia juga terinspirasi oleh ajaran Malcolm X yang aktif dalam gerakan hak-hak sipil.
3. Mike Tyson
Mike Tyson memeluk Islam pada tahun 1992 saat menjalani hukuman penjara di Indiana Youth Center di Plainfield. Sebelum masuk penjara, dia telah tertarik pada Islam setelah membaca "The Autobiography of Malcolm X."
Selama masa penahanannya, Tyson memperdalam pemahamannya tentang Islam melalui literatur dan interaksi dengan narapidana dan pendeta Muslim. Menurutnya, Islam memberinya tujuan selama masa sulit dalam hidupnya, dan dia tetap mengamalkan agamanya setelah dibebaskan dari penjara.
4. Kyrie Irving
Kyrie Irving memeluk Islam pada tahun 2021 dan mengumumkan keyakinannya dalam konferensi pers. Aktivis Muslim Dawud Walid membagikan pengumumannya di media sosial.
Irving menyatakan bahwa menjadi bagian dari komunitas Muslim adalah landasan bagi keyakinan dan nilai-nilainya. Meskipun aktif secara sosial, Irving juga terkenal karena pandangan dan teori konspirasi yang terkadang kontroversial.
5. Mahmoud Abdul-Rauf
Mahmoud Abdul-Rauf, mantan bintang NBA pada tahun 1990-an, memeluk Islam pada tahun 1991. Ia terlibat dalam kontroversi pada tahun 1996 ketika menolak untuk menyanyikan lagu kebangsaan sebelum pertandingan karena bertentangan dengan keyakinan agamanya.
Meskipun dikritik dan dihukum skors oleh NBA, Abdul-Rauf tetap teguh dalam keyakinannya dan menjadikannya sebagai landasan hidupnya. Setelah pensiun dari NBA pada tahun 1998, ia terus bermain bola profesional di luar negeri.