Kebangkitan Olahraga Berkuda, 2 Atlet Indonesia Berlaga di Event Internasional

Atlet berkuda Indonesia, Brayen Brata Coolen
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Kabar membanggakan dari dunia olahraga berkuda Indonesia, Brayen Brata Coolen dan Natasha Herjawan. 

Menuju Olimpiade LA 2028, PP Pordasi Geber Program Animal Welfare

Dalam waktu yang hampir bersamaan akan melakoni dua event International bergengsi yang diselenggarakan di dua benua yang berbeda, yaitu Asian Games 2022 di China dan Jumping World Challange Final di Afrika Selatan.

Untuk perhelatan multi event, Asian Games 2022, Brayen mempersiapkan diri selama dua ahun untuk mendapatkan hasil terbaiknya.  Brayen akan bertanding di dua kelas Jumping Individual, yakni  140 cm (4 Oktober) dan 150 cm (6 Oktober).

Dampak Bahaya Duduk Terlalu Lama pada Kesehatan Jantung, Meskipun Aktif Berolahraga

“Persiapan yang saya lakukan sudah dari sekitar 2 tahun lalu. Saya berlatih di Belanda, tepatnya di Stal’t Hofstee. Untuk menuju Asian Games saya mengikuti kejuaraan Nasional maupun International (juara 1 dan 2) di Belanda agar kemampuan saya bersama Castello H (kudanya) bisa lebih baik lagi. Untuk sampai di titik ini, saya berlatih dengan giat dan menjaga kondisi kuda saya,” kata Brayen saat dihubungi awak media, Selasa, 3 Oktober 2023.

“Tentunya saya bisa sampai saat ini berkat pelatih saya Pieter Jan Berkers dan sponsor sekaligus horse owner, Bapak Eddy Saddak dari Aragon Stable,” sambungnya.

Sudah Dicoba! Ini Dia 3 Olahraga Terbaik untuk Mengecilkan Lengan

Lantas, bagaimana perasaan pria berusia 29 tahun tersebut menjadi satu-satunya atlet berkuda yang mewakili Indonesia di Asian Games 2022?

“Ya sebenernya sangat disayangkan ya. Saya berharap kedepannya akan banyak atlet equestrian (berkuda) dari Indonesia yang mempersiapkan diri untuk multievent seperti ini (Asian Games),” kata Brayen.

Dikatakan Brayen, ada beberapa tantangan yang ia hadapi saat mempersiapkan keberangkatan menuju, Hangzhou, China.

“Sejauh ini tantangan terberat sih mengurus keperluan administrasi, karantina (kuda) yang ternyata tidak mudah. Jadi benar-benar harus detail sekali. Lalu bagaimana kuda harus recovery dari Eropa ke China,” ungkapnya.

Memberikan yang terbaik untuk Indonesia menjadi target utama Brayen. “Karena ini Asian Games pertama saya, Saya tidak mau berekspektasi banyak, saya hanya ingin tampil sebaik mungkin. Pengalaman di Asian Games nantinya akan membuat saya belajar lebih banyak lagi tentang equestrian dan untuk menghadapi multievent selanjutnya untuk lebih baik lagi,” harapnya.

Natasha Herjawan tampil di Jumping World Challange Final

Photo :
  • istimewa

Hal lain yang membanggakan selanjutnya datang dari atlet berkuda, Natasha Herjawan yang beberapa waktu lalu mengukuhkan dirinya sebagai Juara Nasional 2023 itu pada Senin, 2 Oktober 2023 tiba bersama sang pelatih, Dominique Greeve di Polokwane, Afrika Selatan.

“Akhirnya aku sampai di sini (Polokwane) aku sekarang lebih ke excited sih, nggak sabar ketemu kudanya dan pengalaman baru naik (bertanding) di negara lain,” kata Tasha begitu ia akrab disapa.

Jumping World Challange Final nantinya akan dikuti oleh beberapa negara, Indonesia menjadi salah satunya. “Pastinya negara South Africa (tuan rumah), Argentina, Bolivia, Singapore, Uzbekistan, Mauritius, Purto Rico, Zimbabwe, Brazil, Algeria, IDOM, MAR,” katanya.

Untuk Jumping World Challange Final, wanita berusia 24 tahun ini akan bermain di kelas 120 cm bersama Lucarno Fara Diba (borrow horse).

“Harapannya pastinya mendapatkan kuda yang bagus. Tapi bukan cuma itu (dapat kuda bagus saja) tapi juga dapet kuda yang pas buat aku dan yang cocok buat aku,” katanya.

Pertandingan yang akan dimulai pada Rabu - Sabtu (4-7 Oktober) itu akan dilalui anak kedua dari empat bersaudara tersebut. Dan ia mengaku seluruh peserta yang ikut menjadi lawannya di arena.

“Mulai bertanding besok, Welcome Competition (Rabu), Qualification (Kamis). Final Competition (Sabtu). Tentunya semua menjadi lawan aku karena kita semua masuk top 20,” tutupnya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya