Belum Berhasil Sabet Medali Asian Games 2023, Eko Yuli Irawan: Ada Masalah Persiapan
- Dok. Komite Olimpiade Indonesia
China – Eko Yuli Irawan belum berhasil menyabet medali di Asian Games 2023 Hangzhou, Minggu 1 Oktober 2023. Dia gagal dua kali saat angkatan snatch dan tiga kali di clean & jerk saat turun di cabang olahraga angkat besi kelas 67kg.
Pada angkatan snacth pertama, Eko Yuli Irawan gagal di angkatan 142kg. Kemudian dia mencoba 145kg pada angkatan kedua, dan berhasil. Sayang di angkatan ketiga dengan berat 148kg dia gagal.
Pada kesempatan clean & jerk, Eko Yuli mencoba angkatan 175kg. Namun, dalam tiga kesempatan yang dilakukan, dia gagal untuk menuntaskan angkatan.
Eko Yuli meminta maaf kepada publik Indonesia karena belum berhasil menyumbangkan medali Asian Games 2023 Hangzhou. Dia berharap bisa lebih baik lagi di ajang berikutnya.
"Terima kasih dukungannya dari semua masyarakat Indonesia mohon maaf belum bisa memberikan medali. Yang pasti sudah berusaha yang terbaik dan Alhamdulillah masih dikasih tenaga untuk bisa ngangkat dan mudah-mudahan bisa lebih baik lagi di event mendatang," kata Eko Yuli Irawan usai pertandingan.
Pria berusia 34 tahun tersebut akan persiapan untuk tampil di Olimpiade 2024 Paris. Dia berharap pada ajang tersebut, dia bisa mendapat hasil lebih baik.
"Ke depannya pasti persiapan buat Olimpiade. Mudah-mudahan hasil baiknya di Olimpiade nanti," imbuhnya.
Dua kali kegagalan angkatan snatch, dikatakan Eko Yuli bukan jadi masalah fokusnya pecah ketika melakukan clean & jerk. Dalam latihan, rekor yang dicatatkannya memang 175kg.
"Tidak terdistraksi (diskualifikasi angkatan snatch ketiga) tapi memang mau bagaimana mau angkat segitu juga masih kalah dari hasil akhir. Sedangkan itu saja rekor latihan saya, mau gak mau rekor latihan saya, saya angkat di angkatan pertama. Gamblinglah," ujarnya.
Eko Yuli mengirim sinyal adanya hambatan dalam persiapan untuk turun di kelas 67kg. Tapi dia tak mau berbicara, dan membiarkan pelatih untuk mengatakan hal tersebut.
"Memang persiapannya belum maksimal untuk di kelas ini. Ada sesuatulah yang pasti kenapa saya di kelas 67kg biar nanti pelatih yang bicara," tutur Eko Yuli.