Ketua Umum PB Taekwondo Indonesia Mengundurkan Diri
- KONI
Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), Thamrin Marzuki memilih mundur dari jabatannya. Dia menyampaikan keputusan itu usai memimpin rapat dengan beberapa Pengprov TI, kemarin.
Tidak cuma mundur sebagai Ketum PBTI periode 2019-2023. Thamrin Marzuki juga menarik diri sebagai calon Ketum PBTI 2023-2027 yang sedianya bertarung di Munas pada 4-5 September 2023.
Surat pengunduran diri Thamrin juga langsung diserahkan kepada Ketua KONI Pusat, Marciano Norman. Dengan demikian pula, jadwal Munas PBTI ditunda, dan KONI Pusat jadi caretaker hingga waktu yang diperlukan guna menyelesaikan masalah.
“Saya Ketum PBTI masa bakti 2019-2023, demi menjaga situasi yang kondusif menjelang Munas, menjaga soliditas Pengprov dan pengurus PBTI yang sudah terkotak-kotak kemarin saat mencari dukungan hingga saat ini, dan untuk prestasi olahraga Taekwondo yang akan datang, maka saya menghadap Bapak Ketum KONI Pusat," kata Thamrin.
"Saya menyatakan mengundurkan diri sebagai Ketum PBTI dan Calon Ketum PBTI masa bakti 2023-2027. Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama yang baik,” imbuhnya.
Mundurnya Thamrin ini tak lepas dari desakan Pengprov TI yang mengganggap Munas PBTI jauh dari unsur sportivitas. Richard Tampubolon yang mau maju sebagai Ketua Umum dijegal.
Sejumlah alasan telah dipaparkan oleh para pendukung Richard Tampubolon. Salah satu yang paling disorot adalah pembentukan Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) tanpa melibatkan Pengprov TI.
Marciano Norman menanggapi pengunduran diri Thamrin. Dia berharap PBTI tetap solid ke depannya supaya kepentingan atlet tidak terganggu.
“Saya minta organisasi PBTI kembali solid, tidak terpecah belah, KONI dan PBTI itu ada untuk melayani atletnya, yang harus muncul setiap saat adalah prestasi atlet dari hasil pembinaan bukan kegaduhan organisasi. Oleh karena itu saya mengajak untuk merenung kembali untuk mengantar atlet meraih mimpinya,” tutur Marciano.