Sedih, Manusia Tercepat Asia dari Indonesia Ini Jual Aset demi Bertahan Hidup

Mantan Manusia Tercepat Asia, Afdiharto Mardi Lestari
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Bagi pecinta olahraga Tanah Air era 80-an, nama Afdiharto Mardi Lestari tentu sudah tidak asing lagi. Dia adalah andalan Indonesia meraih medali di ajang internasional dari cabang atletik.

Angkat Spirit 'Step Up Your Limit', Semarang 10K Diramaikan 2500 Pelari

Afdiharto Mardi Lestari, pria yang lahir di Binjai pada 1 Juli 1968 itu  pernah memegang rekor sebagai pelari tercepat asal Indonesia di Asia.

Berhasil mengalahkan pelari asal Tiongkok bernama Li Tao dengan catatan waktu 10,20 detik. Mardi Lestari juga memegang gelar ini selama 20 tahun. 

Juara Bank Jateng Borobudur Marathon 2024, Pelari Kenya Moses Mbugua Gaikarira: Rutenya Menantang dan Sangat Indah

Ia juga berhasil mengalahkan rekor 10,29 detik milik Purnomo Yudhi. Mardi Lestari merupakan peraih medali emas SEA Games tahun 1989, 1991, 1993. Catatan waktunya kemudian dibalap oleh Suryo Agung Wibowo.

Namun kini,  Mardi lebih banyak berdiam diri di rumahnya yang berada di Jalan Jaya Wijaya, Binjai Selatan, Sumatera Utara.

Afrika Selatan Minat Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2036, Jadi Saingan Indonesia?

Jangankan berlari, jalan ia kini harus tertatih karena riwayat komplikasi penyakit yang ia derita. Mulai dari kelenjar getah bening, gangguan hati sampai ke ginjal.

Masalahnya, Mardi kini tak memiliki pekerjaan. Istri Mardi Lestari, Keti Retnawati mengatakan, peraih 4 medali emas SEA Games ini pensiun dini dari Bank Sumut dan sudah tidak ada penghasilan yang didapat. 

Bahkan, katanya, mereka menjual aset untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya pengobatan Mardi Lestari.

"Kami tidak punya usaha. Jadi, kami terpaksa menjual aset untuk biaya pengobatan yang cukup besar," kata Keti, saat dihubungi wartawan.

"Sekarang, kami juga mengontrakkan rumah tempat tinggal untuk memenuhi kebutuhan. Makanya, tiga anak kami hanya lulusan SMA karena tidak punya biaya kuliah," ungkapnya.

Untuk mengobati penyakit Mardi Lestasi, kata Keti, memang pernah menggunakan BPJS. Belakangan, katanya, Mardi dibawa berobat ke pengobatan alternatif dimana lebih banyak menggunakan obat-obatan herbal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya