Tenis Sumut Bidik Satu Emas di PON 2024
- VIVA/B.S Putra
MEDAN – Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) Sumatera Utara usung ambisi mencetak sejarah di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut dengan meraih medali emas. Pesta olahraga ini, Pelti Sumut menargetkan satu emas.
Kabid Pertandingan Pelti Sumut, Yon Alferi menuturkan, bila target tersebut diharapkan terpenuhi dari sektor putra. Sedangkan sektor putri juga memberi harapan mempersembahkan medali, meski bukan emas.
"Target kami di PON 2024, satu medali emas dari perorangan putra dan medali perunggu untuk perorangan putri," ungkap Yon di Posko Publikasi PON 2024 Wilayah Sumut di Kantor Dispora Sumut, Medan, Kamis 27 Juli 2023.
Turut hadir, Wakil Sekretaris Pelti Sumut, Andi Wiliandi, Ketua Sub Bidang Perwasitan, Tri Sakti Mulia dan Pengawas Pendamping (Wasping) perwakilan dari KONI Sumut, Benny Hidayat, Yon menyebutkan, bila persaingan masih didominasi kontingen Pulau Jawa dan Kalimantan.
"Jatim, Jabar, DKI Jakarta dan Jateng juga Kalimantan Barat masih mendominasi. Karena pembinaan mereka jauh lebih baik. Juga turnamen sering digelar di sana," ungkapnya.
PON 2024 nanti, tenis mempertandingkan 7 nomor. Yakni, beregu putra-putri, tunggal putra-putri, ganda putra-putri dan ganda campuran.Â
"Kita berusaha beregu, tapi persaingan ketat. Kita bisa berusaha perorangan," sebut Yon.
Saat ini, Pelti Sumut tengah menyiapkan menambah atlet masuk dalam program Pelatda, yang saat ini masih 2 atlet. Yakni, Habibi Yasin Sitohang dan Reidan Milano Hasibuan.
"Kami harus siapkan 10 atlet, putra 5 dan putri 5. Sekarang sudah ada dua atlet dan menyusul 5 atlet yang akan di SK-kan. Sekarang kami sedang mencari 3 atlet lagi, 2 putri dan 1 putri," jelasnya.
Ketua Sub Bidang Perwasitan, Tri Sakti Mulia menambahkan, bila PON 2024 ini tantangan berat bagi Pelti Sumut untuk memenuhi target tersebut. Apalagi Pelti Sumut absen pada PON Jawa Barat dan Papua karena tak lolos kualifikasi.
"Pelaksanaan PON terakhir Jabar dan Papua kita belum bisa bertanding di PON karena kita tidak lolos kualifikasi. Secara teknik materi atlet kita dengn atlet di Jawa sama. Hanya saja yang perlu digenjot peningkatan fisik atlet," kata Sakti soal peluang emas.
Sedangkan Wasping perwakilan dari KONI Sumut, Benny Hidayat menyebutkan, bila persiapan tenis berbeda dengan cabor lainnya. Sedangkan target 1 emas itu cukup berat, mengingat minimnya kejuaraan yang menjadi tolok ukur atlet.
"Persiapan agak sedikit terlambat dari cabor lain. Ikut kejuaraan antar provinsi juga sangat minim. Sehingga tolok ukurnya sulit ditentukan. Jadi, terlalu naif kita terlalu memasang target tinggi," katanya.